Fenomena Lonjakan Pasien Covid-19 dan Ditutupnya Puskesmas Tembilahan Kota

Senin, 21 September 2020

Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Sejak 2 pekan terakhir, angka pasien positif Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menunjukkan lonjakan. Data per 20 September menunjukkan jumlah pasien positif Covid-19 telah mencapai 50 orang. 

Bahkan, belakangan diketahui terdapat tenaga kesehatan UPT Puskesmas Tembilahan Kota turut terinfeksi Covid-19 sehingga membuat pelayanan di Puskesmas tersebut harus ditutup untuk sementara waktu.

Menurut Ketua Tim Medis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhil, dr Alexis, kenaikan drastis jumlah pasien positif Covid-19 ini sesua dengan prediksi Ketua Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Riau dan pengamat Covid-19 pusat.

"Diprediksi memang akan terjadi lonjakan kasus di bulan September. Perhitungan atas prediksi tersebut berdasarkan epidemiologi barang kali," tutur dr Alexis melalui keterangan tertulis, Senin (21/9/2020) siang.

Dr Alexis mengungkapkan, seluruh pasien positif Covid-19 di Kabupaten Inhil tidak berasal dari klaster tertentu, melainkan terjadi secara acak.

"Tidak ada klaster. Sudah campur semua. Semuanya sekarang dirawat di ruang isolasi Islamic Center dan ruang isolasi RSUD Puri Husada Tembilahan," kata dr Alexis.

Total 50 pasien itu, belum termasuk hasil swab yang dilakukan pada klaster 'kampung jawa', yang mana ratusan masyarakat di sana telah menjalani prosedur uji PCR swab.

"Di 'kampung jawa' belum keluar (hasilnya, red). Antrean panjang," tukas dr Alexis.

Disamping adanya fenomena lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Inhil, muncul pemberitahunan bahwa pelayanan di Puskesmas Tembilahan Kota untuk sementara ditutup, berlaku sejak 21 September hingga 26 September mendatang. Pelayanan di Puskesmas Tembilahan Kota dialihkan ke Puskesmas Gajah Mada dan Puskesmas Tembilahan Hulu.

Ternyata, diungkapkan dr Alexis, tutupnya pelayanan di Puskesmas Tembilahan Kota diakibatkan oleh adanya 4 (empat) tenaga kesehatan yang harus diisolasi karena terinfeksi Covid-19.

Ihwal sumber penularan, diungkapkan dr Alexis, belum diketahui secara pasti kontak erat dari masing-masing petugas kesehatan yang positif Covid-19.

"Mereka ini kontak eratnya masih belum jelas karena mereka sudah ratusan melakukan tracing dan swab terhadap para pasien positif Covid-19 dan warga yang terindikasi Covid-19," ungkap dr Alexis.

Selanjutnya, Dr Alexis menjelaskan, salah satu faktor yang berperan terhadap fenomena lonjakan jumlah pasien yang dibarengi dengan ditutupnya pelayanan di Puskesmas Tembilahan Kota akibat adanya tenaga kesehatan yang tertular Covid-19 adalah masih kurangnya kesadaran untuk menaati protokol kesehatan sebagaimana imbauan pemerintah.

"Sebenarnya tidak ada yang salah karena lonjakan kasus kita mengikuti daerah-daerah provinsi lain bahkan ibu kota saat ini. Jadi, untuk inhil tidak ada yang salah. Akan tetapi kurangnya menanggapi protokol kesehatan yang diimbaukan pada masyarakat itu mungkin berperan juga menambah kasus di Inhil," papar dr Alexis.

Hingga saat ini, belum diketahui status Kabupaten Inhil dengan jumlah pasien yang ada. "Itu Ketua Gugus Tugas yang menentukan. Kalau Saya tidak tahu. Tapi, dilihat dari tren, (zona, red) merah sudah pasti," tukas dr Alexis.