Musibah Nelayan di Perairan Kab Bintan : Ini Kata Ketua HNSI

Senin, 03 Juni 2024

Musibah Nelayan di Perairan Kab Bintan : Ini Kata Kata Ketua HSNI

Nusaperdana,com, Bintan - Diberitakan sebelumnya sebuah tongkang yang ditarik kapal tugboat justru melanggar satu unit pompong milik nelayan Mantang Baru, Kecamatan Mantang, Jumat (31/5/2024) subuh sekitar pukul 04.00 WIB. Saat pompong dilanggar tongkang, dua nelayan melompat dan sempat terombang-ambing di laut perairan Tanjung Berakit selama tujuh jam.

Dua nelayan Desa Mantang Baru yang mengalami kecelakaan di laut itu adalah Candra (23) dan Muklis (29). Dua nelayan ini selamat setelah melompat ke laut. Setelah terombang-ambing di laut selama lebih kurang 7 jam, mereka diselamatkan kapal yang berlabuh di sekitar perairan Batu Putih (perbatasan Indonesia dengan Malaysia), Jumat (31/5/2024) siang.

Setelah selama dari kecelakaan laut tersebut, Candra menjelaskan, dirinya bersama rekannya Muklis pergi memancing, Kamis (30/5/2024) dini hari WIB. Mereka berangkat dari pelantar di Desa Mantang Baru.

Saat kejadian, Candra mengatakan, mereka sedang tertidur di pompong. Tiba-tiba tongkang yang ditarik tugboat melintas di sekitar pompong. Saat itu kapal tugboat tidak ada membunyikan klakson. Candra dan Muklis baru terbangun, saat tali tongkang sudah tersangkut di pompong. Dan langsung melompat ke laut.

“Kami terbangun, sudah tidak sempat lagi mau menyelamatkan apa-apa, kami langsung lompat ke laut,” kata Candra.

Candra tidak melihat jelas nama tongkang yang tabrakan dengan pompong mereka. Candra hanya melihat sekilas tongkang tersebut membawa muatan dan melindas pompong mereka sampai tenggelam.

“Merek kapal tak nampak, tapi tongkangnya berisi, ada muatannya,” ujar Candra.

Candra menyebutkan, dirinya bersama Muklis lebih kurang 7 sampai 8 jam terombang-ambing di laut. Bahkan, dirinya sempat terpisah jarak dengan Muklis.

Muklis mengatakan, dua jam sebelum kejadian dia baru berangkat tidur.

“Jam 2 (dini hari) kami tidur. Dua jam setelah tidur, itulah kejadiannya,” ujar Muklis.

Muklis mengatakan, mereka bisa selamat setelah melihat kapal asing yang berlabuh di lokasi. Muklis berusaha berenang ke dekat kapal tanker itu sambil berteriak meminta tolong. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian kru kapal tanker.

“Ada krunya keluar, lalu saya naik ke jangkar kapal tanker, lalu saya dibawa mereka ke atas kapal,” kata Muklis.
 

Setelah selamat, Muklis memberitahukan bahwa ada rekannya yang masih terombang-ambing di laut.

“Jadi nakhoda kapal tanker mengkontak temannya di kapal lain yang lagi layar. Tidak lama kapal yang dihubungi tadi memutar dan menolong teman saya (Candra),” ujarnya.

Setelah kejadian itu, mereka dijemput oleh pihak Basarnas Tanjungpinang lalu dibawa ke dermaga Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban.

Sekretaris BPBD Bintan, Agus Ariyadi mengatakan, dua korban yang merupakan nelayan asal Desa Mantang Baru, selamat dari kecelakaan di laut tersebut.

“Mereka langsung dibawa ke Puskesmas untuk cek kesehatan, setelah itu dikembalikan ke keluarganya,” demikian disampaikan.

Ketua DPC HNSI Kabupaten Bintan David, saat di temui dikedaii kopi lakam baret motor kijang mengatakan, atas kejadian yang menimpa para nelayan Bintan yang mana dalam waktu berdekatan nelayan Mantang Baru di tabrak tongkang dan setelahnya nelayan warga desa  pangkil, kecamatan teluk bintan.

Korban bernama Putra di temukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Sabtu (1/6). Lanjut David menuturkan, atas beberapa kejadian kecelakaan pada nelayan di perairan Kab Bintan, ia akan mengunjungi kerumah korban. Bagi korban nelayan Mantang Baru yang selamat, ia bersyukur dengan kejadian ini tidak ada korban jiwa. Dan bagi nelayan warga desa pangkil yang ditemukan tidak bernyawa, ia selaku Ketua DPC HNSi Kabupaten Bintan turut berduka cita sedalam dalamnya.Semoga keluarga yang di tinggalkan kuat dan tabah menghadapi semua ini.

Dikatakan David, Oleh karna itu kami dari Keluarga Besar DPC HNSI Kabupaten Bintan menghimbau, kepada masyarakat nelayan khususnya di Kab Bintan agar selalu teliti dan memerhatikan cuaca sebelum beraktifitas dan lebih waspada, jangan buang jangkar atau beraktifitas di line kapal kapal tugboat agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan, tutup David Secara terpisah Kepala Desa Mantang Baru Kab. Bintan Joko, saat dihubungi melalui telpon seluler mengucapkan, syukur Alhamdulillah warga nelayan kami selamat atas musibah ini.                                                       

Joko mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada  Pol Airud, Basarnas, KPLP dan semua pihak terkait yang telah bersama sama membantu mencari korban, ucap Joko. (red/Anes)