WHO Selidiki Sindrom Langka Pada Anak Diduga Berkaitan dengan Corona

Sabtu, 16 Mei 2020

Ilustrasi. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sedang mempelajari kemungkinan hubungan antara virus Corona dan sindrom langka pada anak-anak di Eropa dan Amerika Serikat.

Dilansir dari Aljazeera, beberapa negara telah melaporkan kasus anak-anak yang terkena penyakit radang dengan gejala mirip dengan kondisi langka, yakni penyakit Kawasaki.

"Laporan awal berhipotesis bahwa sindrom ini mungkin terkait dengan COVID-19," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam briefing virtual pada Jumat (15/5/2020).

"Sangat penting untuk hati-hati menandai sindrom klinis ini, memahami hubungan sebab akibat dan untuk menggambarkan intervensi pengobatan," tambahnya.

Tedros mengatakan WHO telah mengembangkan definisi kasus awal untuk penyakit ini, yang disebut 'Multisystem Inflammatory Syndrome in Children'. WHO juga meminta dokter di seluruh dunia untuk waspada dan lebih memahami sindrom ini.

Komentar Tedros muncul setelah seorang dokter di Prancis pada Jumat (15/5/2020) mengatakan seorang anak lelaki berusia sembilan tahun yang dites positif COVID-19 meninggal karena sindrom tersebut. Kematian anak yang serupa sedang diselidiki di New York dan London. Pejabat AS juga telah memperingatkan kondisi terkait COVID-19 pada anak-anak.

Pakar WHO Maria Van Kerkhove, mengatakan pada Jumat (15/5/2020) bahwa kaitan sindrom peradangan langka tersebut dengan COVID-19 belum jelas. Karena beberapa anak dengan sindrom belum dites positif terkena virus Corona.

"Kita perlu memahami apakah sindrom ini terkait dengan COVID-19 atau tidak, kita perlu semua negara waspada untuk ini," tambah Van Kerkhove.