6 Tips Melalui Pernikahan Tanpa Anak


Nusaperdana.com - Wajar bila kamu merasa iri dengan teman atau saudaramu yang telah memiliki anak. Terkadang, tidak adanya anak dalam tumah tanggamu bisa menimbulkan masalah dan pertikaian di keluarga besar. Namun perlu kamu ketahui, pernikahan yang bahagia tidak semata-mata diukur oleh adanya anak atau tidak.

Agar kamu dan suami mampu melalui keadaan ini, beberapa tips ini bisa kalian lakukan, di antaranya adalah:

1. Ikhlas menerima kenyataan

Bila kamu dan pasangan telah melakukan berbagai cara untuk mempunyai anak tapi belum juga berhasil, sabar dan ikhlaslah menerima kenyataan. Anak adalah rezeki yang kedatangannya merupakan kehendak Tuhan. Jadi selama kalian berusaha dan berdoa, percayalah akan ada peluang untuk bertemu dengan buah hati.

2. Saling terbuka dengan pasangan mengenai tekanan sosial yang dihadapi

Cemooh dan omongan negatif dari orang lain terkadang bisa sangat menyakitkan hati, terlebih bila kamu dan suami dicap mandul dan tidak bisa memiliki keturunan. Ejekan dan hinaan seperti ini sangat bisa melukai harga diri seorang wanita hingga membuat stres dan depresi, lho.

Daripada dipendam sendiri, ada baiknya kalian saling terbuka dan mengutarakan tekanan-tekanan yang dihadapi, ya, sekecil apa pun bentuk tekanan itu. Dengan begitu, beban pikiran kalian akan terasa lebih ringan dan kalian bisa melalui hari-harimu dengan lebih tenang.

3. Melihat sisi positif makin banyak waktu dengan pasangan

Belum memiliki anak bukanlah perkara yang harus diratapi setiap hari. Cobalah lihat ini dari sisi positif. Tidak adanya anak justru bisa membuat waktumu untuk berduaan dengan suami menjadi lebih banyak.

Kamu tentu sudah paham, setelah resmi menyandang status sebagai seorang ibu, tanggung jawabmu pun akan bertambah. Kegiatanmu mungkin juga akan lebih terbatas, karena anak membutuhkan prioritasmu. Dengan belum hadirnya buah hati, kamu dan suami bisa melakukan segala hal yang mungkin sulit untuk dilakukan jika telah memiliki anak.

Misalnya, pergi menonton film hingga tengah malam, mendaki gunung, melakukan perjalanan ke luar kota selama beberapa hari, berolahraga bersama, serta menikmati konser musik. Selain menyenangkan, kegiatan-kegiatan tersebut tentu mampu meningkatkan keintiman hubungan kalian berdua.

4. Membuat rencana baru dan mengejar keinginan yang belum tercapai

Jika kamu atau suami memiliki keinginan dan berbagai rencana yang belum terealisasikan, ini adalah waktu yang tepat untuk mewujudkannya. Dalam kondisi seperti ini kamu bisa lebih aktif dan produktif, misalnya kamu bisa mengikuti kelas memasak atau menjahit, melanjutkan pendidikanmu, berkarya dengan teman-temanmu, atau memulai bisnis bersama suami.

5. Mencari media lain untuk menyalurkan kasih sayang

Perasaan ingin memiliki anak bisa muncul sewaktu-waktu ketika sifat keibuanmu muncul. Sifat keibuan ini bisa berupa perasaan ingin merawat dan memberikan kasih sayangmu kepada seseorang yang benar-benar membutuhkanmu, misalnya anak.

Merawat dan memelihara hewan peliharaan adalah salah satu cara menyalurkan kasih sayangmu. Hewan peliharaan yang menggemaskan dan sangat lucu juga turut mewarnai hari-harimu.

Selain itu, kamu bisa ikut berbagai organisasi sosial atau kegiatan yang positif. Dengan begitu, kamu pun bisa menambah teman dan koneksi, lho. Memang, hal tersebut tidak bisa dibandingkan dengan memiliki anak. Namun, setidaknya cara ini bisa mengusir kesepianmu, serta membuatmu lebih berkembang dan percaya diri.

6. Mencari dukungan dari lingkungan yang belum memiliki momongan

Belum dikaruniai anak bukan berarti kalian harus menyendiri dan menarik diri dari lingkungan sekitar, ya. Tenanglah, kondisi ini tidak hanya dialami oleh kalian berdua, kok. Ada banyak pasangan di luar sana yang mengalami hal yang sama.

Nah, tidak ada salahnya, lho, bila kalian mencari dukungan dari orang-orang yang belum memiliki anak juga. Karena adanya teman seperjuangan, kalian bisa merasa tidak sendirian.

Bila tips-tips di atas belum bisa membendung kesedihan serta keinginanmu dan pasangan untuk segera memiliki anak, kalian bisa mempertimbangkan untuk mengadopsi anak ataupun mencoba ulang program hamil.

Namun, bila kalian belum siap secara mental dan finansial, tidak perlu berkecil hati dan fokuslah untuk tetap membina rumah tangga dengan penuh cinta.

Perkataan orang lain bisa sangat membebani pasangan yang sedang menunggu-nunggu kehadiran buah hati. Kamu memang tidak bisa mengatur apa yang akan orang lain katakan kepadamu atau suami.

Namun, kamu bisa kok, memilih antara mendengarkan dan menjadi sedih atau mengabaikan dan move on.

Namun, bila perkataan orang mulai membuatmu tertekan, sedih, overthinking, bahkan tidak bisa berhenti memikirkan perkara ini, sebaiknya konsultasikan masalah yang kamu alami ke psikiater atau psikolog agar semua perasaan negatif tersebut tidak berlangsung berlarut-larut.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar