AMI Ungkap Ada Upaya Intervensi Gerakan Mahasiswa


Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Aliansi Mahasiswa Inhil (AMI) mengungkapkan adanya upaya mengintervensi gerakan mahasiswa. Intervensi tersebut dimaksudkan untuk menghambat jalannya aksi demonstrasi menuntut transparansi anggaran daerah yang dilakukan.

"Intervensi ini masuk melalui senior kita. Senior kita itu kebetulan sudah bergabung ke salah satu partai politik," tukas Ahmad Syukron, salah seorang massa aksi dalam forum audiensi di Kantor DPRD Kabupaten Inhil, Selasa (15/9/2020).

Menurut Syukron, alur intervensi tersebut sebenarnya datang dari seorang anggota DPRD Kabupaten Inhil melalui salah seorang senior yang telah ikut ke dalam keanggotaan partai politik.

"Senior kita mau coba-coba intervensi kita dan kita dengan tegas mengatakan tidak. Biar jelas, biar masyarakat tahu gerakan ini bukan 'tunggangan' siapapun. Kalaupun ada yang harus memiliki, rakyat lah yang harus memiliki kita," pungkas Syukron.

Syukron mengatakan, kedekatan anggota gerakan mahasiswa dengan salah seorang senior itu merupakan masalah kemanusiaan atau hubungan sosial yang tidak dapat disejajarkan dengan kepentingan gerakan mahasiswa secara lebih luas.

"Kita bukan punya siapa-siapa. Kita murni punya mahasiswa. Jadi, jangan percaya jika kawan-kawan ada yang mendengar hal semacam ini. Apapun partainya. Kita diskusi dengan senior, minta saran, namun tidak sampai pada tahap intervensi," katanya.

Klarifikasi yang disampaikan oleh Syukron, dinilai sebagai langkah untuk memperjelas dan mempertegas posisi gerakan mahasiswa yang hingga saat ini berada dalam posisi berpihak kepada rakyat.

"Kita tidak bermaksud menyinggung siapapun. Kita hanya ingin mempertegas dan memperjelas. Supaya di luar sana tidak ada lagi klaim dan upaya intervensi serupa. Kita tidak mau itu," tutur Syukron.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Inhil, DR H Ferryandi mengaku bahwa Dirinya sama sekali tidak melakukan intervensi terhadap gerakan mahasiswa. Bahkan, untuk lebih meyakinkan massa aksi yang hadir kala itu, Ferryandi sampai mengucapkan sumpah.

"Saya atas nama pribadi ataupun lembaga, belum pernah memerintahkan kepada siapapun untuk menghubungi adik-adik. Kami sebagai lembaga, siap saja menerima siapa saja yang datang ke DPRD ini," ungkap Ferryandi.

Ferryandi juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk dapat berdiskusi dengan Dirinya. "Silakan telepon Saya, undang Saya. Kapan saja Saya siap, selagi Saya masih ada di Tembilahan ini," pungkas Ferryandi.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar