Asrinya Hutan Perumahan PHR, Jadi Rumah Sejuk Bagi Spesies yang Dilindungi
Nusaperdana.com,Pekanbaru – Udara pagi terasa sejuk saat memasuki kawasan hutan Sungai Ambang, di Komplek Perumahan Pertamina (Komperta) Rumbai, Pekanbaru. Kicauan burung di balik pucuk pohon dan arus air yang mengalir di anak sungai menambah suasana alam kian asri.
Kawasan Sungai Ambang juga menjadi salah satu jogging track di sekitar hutan tropis di area Komperta Rumbai. Keberadaan hutan Rumbai yang berdampingan dengan komplek perumahan ini seolah mengobati kerinduan alam yang harmoni, ditambah suara hewan khas hutan tropis merdu terdengar di balik rimbunnya pohon dan semak belukar.
Hutan Rumbai terbagi atas kawasan barat, timur dan koridor yang merupakan hutan sekunder tua yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan di sekitarnya. Luasnya mencapai 420 hektar.
Peduli lingkungan menjadi aspek penting bagi PHR memastikan keberlanjutan alam yang seimbang. Mempertahankan hutan Rumbai tetap ada dan terjaga, merupakan ikhtiar PHR dalam mewarisi alam yang lestari.
"Ini merupakan komitmen PT Pertamina Hulu Rokan dalam pelestarian alam, sehingga hutan dan satwanya masih tetap terjaga dan terlindungi,” kata Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto.
Hutan Rumbai memiliki keistimewaan flora dengan ketinggian pohon yang bervariasi, keragaman cara hidup serta tegakan pohon yang khas. Berdasarkan identifikasi, setidaknya terdapat 343 jenis pohon di hutan Rumbai. Pohon besar khas hutan tropis masih berdiri tegak dengan tajuknya yang rimbun.
Sebanyak 4 jenis pohon dalam kategori langka yakni Tembusu (fagraea fagrans), Kulim (scorodocarpus borneensis), Jelutung (dyera costulata) dan Gaharu (Aquilaria malaccensis). Terdapat pula 2 jenis Nephentes, 5 jenis Anggrek dan 55 jenis jamur makrokopis.
Satwa yang mendiami hutan Rumbai pun tak kalah beragam. Berbagai jenis burung dilindungi bebas berseliweran. Setidaknya terdapat 133 spesies burung, di mana 24 spesies di antaranya masuk dalam kategori dilindungi seperti Sikep-madu Asia (permis ptilorhynchus), Elang Kelelawar (macheirampus Alcinus), Enggang Cula (buceros rhinoceros) dan Cica Daun Sayap Biru (chloropsis sonnerati).
Tak kalah uniknya, terdapat pula 8 spesies primata, di mana 4 spesies di antaranya dilindungi seperti Lutung Kelabu (trachypithec uscristatus), Simpai (presbytis siamensis), Owa Ungko (Hylobates agilis) dan Kukang (nycticebus caucang).
Sedangkan kawanan monyet ekor panjang (macaca fasciculoarus) lazim terlihat di kawasan perkantoran. Melompat dari satu pohon ke pohon lain, bahkan tak segan masuk ke halaman rumah memanjat pohon buah-buahan.
Hutan Rumbai juga menyimpan keanekaragaman mamalia. Setidaknya masih terdapat 16 spesies mendiami hutan, 10 spesies di antaranya jenis dilindungi seperti tapir, linsang, kucing hutan, kucing emas, trenggiling, musang air, kancil, berang-berang, kucing dahan dan landak.
PHR terus memupuk kesadaran pekerja dan masyarakat di sekitar kamp agar peduli dengan lingkungan. Perusahaan selalu meningkatkan sosialisasi perlindungan hutan dan satwa melalui Operational Excellence/Health Environmental Safety (OE/HES). Gerakan menanam pohon terus dilakukan. Sepanjang Januari hingga Juli 2023, sebanyak 611 bibit pohon telah di tanam di sekitar hutan.
Bibit pohon yang ditanam terdiri dari Matoa (pametia pinnata), Tempunik (artocarpus rigius), Cempedak (Artocarpus heterophilius) dan Jamblang (syzygium cumini). PHR turut aktif melakukan pembibitan serta identifikasi dan pelabelan pohon.
Penanaman pohon jenis buah-buahan dinilai perlu untuk menambah pasokan makanan bagi primata di dalam hutan. “Langkah ini dilakukan agar primata tidak terganggu, kegiatan operasional pun berjalan lancar,” tutur Rudi.
Tidak hanya di Rumbai, PHR juga masih memiliki hutan alam yang lestari di sekitar kamp Minas dan Duri. Seperti Hutan Talang, yang saat ini masih menjadi tempat yang nyaman bagi Satwa Gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus).
“PHR senantiasa menjaga hutan dan satwa di manapun daerah operasinya. Aspek lingkungan menjadi perhatian utama dalam setiap aktivitas dan kinerja yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ada banyak program peduli lingkungan dilakukan lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Yang terdekat dari Hutan Rumbai yakni sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Riau dalam Pembangunan Strategis Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Minas.**


Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek