Banjir Pekanbaru Makan Korban, Pengamat Nilai Pemerintah Lalai


Pekanbaru - Pengamat Perkotaan, Mardianto Manan menilai, Pemerintah Kota Pekanbaru sudah tidak mampu menangani persoalan banjir yang menjadi momok menakutkan di Pekanbaru hingga saat ini. Dia mencontohkan, penampakan sungai maut yang menelan korban jiwa di Jalan Lobak Delima, Tampan, beberapa waktu lalu, adalah bentuk sebuah pembiaran tanpa solusi. "Sampai saat ini tak ada master plan terpadu dan terbaru yang dibuat Pemko Pekanbaru, dalam penanganan banjir khususnya yang ada di Pekanbaru pada umumnya," kata Mardianto Manan kepada wartawan, Kamis (20/6/2019). Selain itu, kata Dosen Teknik di Universitas Islam Riau (UIR) ini, perbaikan rutin dari Pemko Pekanbaru sama sekali tidak pernah ada. "Sungai maut itu berawal dari pertigaan Jalan Soebrantas dan Garuda arah Puskesmas Garuda Delima Tampan," jelasnya. Katanya lagi, pengawasan perizinan di sepanjang sungai maut tersebut tidak jalan dan terkesan ada pembiaran oleh Pemko Pekanbaru akibat kesalahan konstruksi pembangunan. "Gorong-gorong memperkecil badan sungai atau aliran air alami selama ini," terangnya. Karut marut persoalan banjir tersebut tentunya harus dicari solusinya, Mardianto menjelaskan harus ada kepedulian dari Pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal ini yang bertanggungjawab adalah Firdaus MT selaku Walikota Pekanbaru. "Harus dibuat master plan drainase, lakukan operasional dan pengendalian, perketat lagi pengawasan IMB dan lainnya, lalu besarkan gorong sesuai badan sungai," pintanya. [caption id="attachment_3673" align="aligncenter" width="670"] Mardianto Manan.[/caption] Seperti diketahui, seorang wanita bernama Yeni Rizki Purwati (27), warga Jalan Suka Karya Kualu Panam, hanyut di lokasi banjir Jalan Lobak Kelurahan Delima Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Selasa 18 Juni 2019 sekira pukul 04.30 WIB. Peristiwa naas ini terjadi di parit Jalan Lobak, tepatnya penurunan depan Madrasah Aliyah. Menurut suami korban, Anto (30), kronologis peristiwa ini ketika suami dan korban hendak berangkat ke bandara dan melewati Jalan Lobak, karena ada genangan air yang melintasi jalan tersebut, istri korban tergelincir dan terbawa arus parit dan saat itu juga suami korban berusaha mengejar istrinya yang hanyut terbawa arus tersebut, akan tetapi tidak berhasil. Sekira pukul 08.05 wib korban ditemukan di aliran parit belakang perumahan Widya Graha II, Jalan Srikandi Kelurahan Delima Kecamatan Tampan kota Pekanbaru dalam kondisi sudah tidak bernyawa.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar