Bupati Barru Laporkan Hasil Panen ke Mentan RI


Nusaperdana.com, Barru Sulsel -- Kabupaten Barru menunjukkan kesiapannya sebagai salah satu daerah penyuplai beras di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 atau Corona Virus.

Saat panen raya yang dilakukan bersamaan dengan 10 daerah di Indonesia, Selasa (14/4/2020), Bupati Barru Suardi Saleh melaporkan hasil produksi pertanian kabupaten berjuluk “Kota Hibridah” itu ke Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo.

Melalui konferensi video, Suardi Saleh yang panen padi bersama para petani di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, menyebutkan produksi gabah tahun ini mencapai 124 ribu ton.

“Alhamdulillah, produksi gabah tahun ini di Barru mencapai 124 ribu ton lebih. Sedangkan tingkat kebutuhan hanya mencapai 19 ribu ton lebih. Harga gabah dikisaran Rp4.700 hingga Rp4.900 per kilogramnya, ”kata Suardi Saleh melaporkan.

Bersama Staf Ahli Mentan Lutfi Halide, Kadis Pertanian Barru Ahmad, Kepala BPS Barru Siswanto, dan juga Forkopimda, Suardi Saleh juga mencari pengarahan dari Menteri Pertanian usai panen raya dengan menggunakan laptop di pinggir sawah.

Dalam pengarahannya yang juga diikuti 10 kepala daerah lainnya di Indonesia dengan kegiatan panen raya, Syahrul Yasin Limpo, memberikan persetujuan agar para petani tetap berproduksi, baik menanam maupun memanen dengan tetap memperhatikan standar menggunakan penularan Corona.

Menurutnya, di pandemi Corona, kebutuhan pangan, kebutuhan beras harus tetap dan normal. Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada para petani dan pemerintah daerah yang tetap melakukan panen.

Dalam kesempatan ini, Syahrul yang hadir mantan Gubernur Sulsel dua periode, juga melakukan tanya jawab dengan para kepala daerah, baik tentang luas tanaman padi, peningkatan produktivitas, serta harga gabah di daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Barru, Ahmad, menyampaikan jika produksi padi di Barru tahun ini rata-rata mencapai 7,5 ton per hektar, atau meningkatkan kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya rata-rata 6 ton per hektar.

“Belum semuanya petani melakukan panen. Tapi kalau dirata-ratakan produksi padi, itu mencapai 7,5 ton. Angka tersebut cukup bagus dari tahun sebelumnya yang hanya 6 ton per hektare, ”sebut dia.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar