DPC PDI Perjuangan Gelar Tanam Pohon


Nusaperdana.com, Banyuwangi - DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Gelar Gerakan Tanam Pohon di sumber mata air Jopuro yang juga dikenal sebagai kampung wisata Keli-Kelian, Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Sabtu (1/2/2020).

Acara tersebut digelar dalam rangka ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tampak hadir Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Ketua DPC PDIP Banyuwangi I Made Cahyana Negara, Sekretaris PDIP Banyuwangi Ficky Septalinda, dan Bendahara PDIP Banyuwangi Sugirah. Selain itu, hadir pengurus PAC PDIP dari seluruh kecamatan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut.

Diawali santunan anak yatim dan bantuan masyarakat kurang mampu, para kader PDIP melakukan penanaman berbagai jenis pohon.

Diantaranya adalah pohon Buni atau wuni (Antidesma bunius). Buni merupakan tumbuhan yang tingginya bisa mencapai puluhan meter.

Buahnya dapat dimakan dengan kandungan berbagai jenis vitamin.Pohon lainnya adalah jambu hutan yang masuk dalam anggota suku Myrtaceae.

Bupati Anas mengatakan bahwa salut kepada seluruh kader partai berlambang banteng tersebut yang terus bergerak dalam berbagai kegiatan positif.

Seperti penanaman pohon yang digelar langsung di daerah sumber mata air Jopuro, yang sekarang tak hanya mengairi sawah dan air bersih untuk warga, tapi juga menjadi destinasi yang menggerakkan ekonomi rakyat, hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kader PDI Perjuangan hadir mengiringi ikhtiar rakyat untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.

Masih kata Anas yang juga kader PDI Perjuangan, dengan menggelar penanaman pohon di sumber mata air, hal itu sekaligus menunjukkan dukungan kader PDIP untuk menjaga kearifan lokal, lingkungan, sekaligus menumbuhkan ekonomi rakyat.

Menurutnya, ada cerita perubahan yang menarik di Dusun Rejopuro ini. Tadi ada warga cerita, dulu pagi hari ibu-ibu di sini sibuk petan.

"Tapi sekarang sibuk masak dan menyiapkan dagangannya untuk wisatawan seiring menggeliatnya Banyuwangi sebagai daerah wisata,” ujarnya.

“Alhamdulillah, ekonomi tumbuh, ini juga antara lain karena dukungan kebijakan kader PDI Perjuangan yang bertugas di eksekutif maupun legislatif,” imbuh Anas.

Di sumber mata air itu pula, digelar tradisi “ithuk-ithukan” setiap bulan Dzulqaidah (bulan kesebelas penanggalan Hijriyah) dengan kenduri bersama di tempat tersebut.

Masyarakat setempat yang merupakan Suku Osing menyiapkan makanan yang diletakkan di alas sederhana dari daun pisang, yang dalam bahasa lokal disebut “ithuk”.

“Kearifan lokal seperti itu harus dijaga. Politik harus menjaganya dengan kebijakan yang memperkuat pemajuan kebudayaan, seperti yang kita kerjakan bergotong-royong di Banyuwangi,” papar Anas.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Banyuwangi I Made Cahyana Negara mengatakan, berpolitik bukan hanya terjadi saat penyelenggaraan pemilu, baik Pilpres, Pileg, maupun Pilkada.

“Tapi berpolitik juga harus diwujudkan dalam berbagai gerakan positif, seperti menanam pohon, membersihkan sampah, mengurangi penggunaan plastik, dan sebagainya,” ujar Made yang juga ketua DPRD Banyuwangi.**(MA)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar