Frank Lampard Masih Cari Jati Diri, Chelsea Kian Mengkhawatirkan


Nusaperdana.com - Chelsea menderita kekalahan kontra tim papan bawah klasemen untuk kali ketiga dari empat laga kandang terakhir. Hasil kontra Southampton pada Boxing Day Liga Inggris meningkatkan pertanyaan kepadaFrank Lampard.

Chelsea tumbang 0-2 dari Southampton di Stamford Bridge pada partai Boxing Day Liga Inggris, Kamis (26/12/2019).

Ini merupakan hasil minor ketiga kontra tim papan bawah klasemen Liga Inggris setelah The Blues tumbang 0-1 kontra Bournemouth (14/122019) dan West Ham (30/11/2019).

The Blues kini sudah menderita empat kekalahan kandang dari 10 pertandingan.

Kebuntuan pasukan Frank Lampard pada laga-laga tersebut menjadi pertanyaan.

Padahal, Chelsea mencatatkan 47 tembakan ke gawang dari trio pertandingan tersebut.

Hasil-hasil minor tersebut datang di antara kemenangan 2-0 impresif atas Tottenham Hotspur besutan mantan bos mereka, Jose Mourinho.

"Mereka menyentuh titik tertinggi setelah menang atas Spurs, lalu mereka terjun. Tekanan pun muncul dari para fans, hal itu wajar. Ada tekanan dari fans dan mereka harus bangkit," ujar mantan bek Chelsea, Mario Melchiot, pada acara Premier League Today di MOLA TV.

Bagi media asal ibu kota Inggris, Football.London, hal paling mengkhawatirkan adalah Frank Lampard masih kebingungan mencari identitas permainan walau musim telah memasuki Desember.

"Tentu saja, mereka baru kehilangan pemain kunci Eden Hazard dan menjalani larangan transfer. Belum lagi, mereka harus bersaing dengan cedera pada posisi-posisi kunci," tulis media tersebut.

"Hal ini berarti bahwa bos baru Chelseatersebut harus terus bereksperimen dengan skuadnya dan ia tak dapat menurunkan pemain sama setiap laganya."

"Akan tetapi, kekhawatiran datang dari fakta kalau Lampard terus mengubah formasi untuk setiap laga," lanjutnya.

Lampard memang bergeser skema dari 4-2-3-1 dan 4-3-3 andalannya ke sistem baru 3-4-3 dalam beberapa pertandingan terakhir.

Kendati formasi tersebut bekerja dengan sangat bagus kontra Tottenham, Southampton justru menggelora dengan ruang ekstra di sisi sayap.

Mantan kapten timnas Inggris itu menyadari hal ini pada pertengahan laga kontra Saints dan ia kembali ke 4-2-3-1 setelah turun minum.

Hasil tersebut membawa perubahan positif ke aspek ofensif tim akan tetapi pasukan Lampard menjadi lebih terbuka di lini belakang.

Media tadi mengutarakan kalau banyaknya formasi yang bisa dimainkan Chelsea musim ini merupakan bukti bahwa The Blues sangat fleksibel dan bisa berubah sistem dalam pertandingan.

"Akan tetapi, isu lainnya adalah hal ini menunjukkan kalau Chelsea masih mencari identitas yang akan mendefinisikan era Lampard," tulis mereka lagi.

Chelsea pun diminta untuk terjun ke bursa transfer mengingat hukuman mereka telah diangkat oleh FIFA.

Tempat Chelsea di posisi keempat Liga Inggris kini sangat berharga dan harus dipertahankan dengan injeksi darah segar untuk melengkapi anak-anak muda asuhan Lampard.

"Jika Chelsea ingin kembali ke level kala mereka juara Liga Champions, proyek ini harus diperbolehkan untuk berkembang dan harus didukung oleh manajemen," tulis artikel itu lagi.**

 



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar