Trending
+
Kejari Kampar Akan Periksa Saksi Tanah Kas Desa Indra Sakti Minggu Depan
Dibaca : 391 Kali
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Dibaca : 302 Kali
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Dibaca : 321 Kali
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Dibaca : 249 Kali
Gempa Guncang Ambon, 20 Orang Meninggal Dunia
Nusaperdana.com, Ambon - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 20 orang meninggal dunia usai gempa mengguncang Ambon, Maluku, Kamis (26/9). Jumlah tersebut menyusut dari rilis sebelumnya yang menyebut korban meninggal dunia mencapai 23 orang.
"20 korban dinyatakan meninggal dunia pascagempa bermagnitudo 6,5 yang terjadi di Ambon pada 26 September 2019 lalu," jelas Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangannya, Sabtu (28/9) seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Sementara itu BPBD Provinsi Maluku juga mencatat sebanyak 152 orang yang terluka. Sementara itu sebanyak 25 ribu warga mengungsi.
Agus melanjutkan, ke-20 korban meninggal tersebut masing-masing terbagi di tiga wilayah Kabupaten. Delapan orang di Kota Ambon, sementara 10 korban meninggal di Kabupaten Maluku Tengah, dan 2 korban meninggal di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Gempa diketahui mengakibatkan 534 rumah, dan 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan serta 6 sarana pendidikan rusak. Selain itu, sebanyak satu fasilitas kesehatan, satu pasar, dan satu jembatan juga dinyatakan rusak akibat gempa.
BNPB pun menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat berbagai kebutuhan dasar yang dibutuhkan untuk para pengungsi maupun korban luka-luka, seperti tenda, terpal, makanan, minuman, obat-obatan, serta kebutuhan mendasar lainnya.
Sementara itu, merujuk pada aktivitas kegempaan, hingga hari ini Sabtu (28/9) pukul 11.00 WIT, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya ada 475 kali gempa susulan yang mana sebanyak 64 kali gempa dirasakan di Kairatu, Ambon V MMI, Masohi III MMI, dan Banda II MMI.
Dalam rilis tersebut, BNPB menyebutkan bahwa BMKG telah menyatakan bahwa isu terkait akan terjadinya gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoax).
BMKG mengaku hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat, dan akurat kapan, di mana dan berapa kekuatannya.
Berita Lainnya
Kodim 0314 Inhil Laksanakan Vaksinasi Boster
Kebijakan DAK Fisik Bidang Pendidikan TA 2022, ini penjelasan Disdikbud Rohil
Dapat Santunan Dari PT PCR, Puluhan Anak Yatim Sumringah
Ditengah Pandemi Corona, 385 Warga Pekanbaru Malah Terjangkit DBD
Satres Narkoba Polres Toraja Utara Lakukan Pemasangan Stiker P4GN
Mampu Layani Kebutuhan Air Minum 2000 Rumah Tangga, SPAM IKK In Door Siak Diresmikan
Masyarakat Batang Tuaka Antusias Hadiri Pelantikan DPAC dan DPRt PKB
Evakuasi Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu Masih Gagal Diburu