Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Harga Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu di Pasar Inpres Bangkinang, Warga Kian Tercekik
Nusaperdana.com, Kampar — Harga cabai merah di Pasar Inpres Bangkinang kembali meroket. Dalam satu bulan terakhir, komoditas dapur ini menembus Rp100 ribu per kilogram, meninggalkan warga Kabupaten Kampar kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya, harga cabai masih berada di kisaran Rp80 ribu per kilogram. Namun kini, angka tersebut bertahan di level Rp100 ribu tanpa tanda-tanda penurunan. Lonjakan ini menjadikan cabai sebagai salah satu barang paling mahal di pasar tradisional setempat.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menumpahkan keluh kesahnya saat ditemui wartawan, Senin (1/12/2025).
“Sudah sebulan ini harga cabai merah tembus Rp100 ribu. Dulu cuma Rp80 ribu. Kami berharap pemerintah Kabupaten Kampar segera turun tangan mencari solusi,” ujarnya dengan nada penuh harap.
Di sisi lain, seorang pedagang cabai mengonfirmasi bahwa kenaikan harga bukan disebabkan bencana alam di Sumatera Barat maupun Sumatera Utara yang selama ini menjadi pemasok utama.
“Cabai sudah naik sebulan ini. Sekarang Rp100 ribu per kilo, padahal sebelumnya Rp80 ribu,” ungkapnya.
Hingga kini, penyebab pasti lonjakan harga belum menemukan titik terang. Sementara itu, masyarakat terus menunggu langkah nyata pemerintah daerah untuk menstabilkan harga dan menekan gejolak pasar yang makin memberatkan kebutuhan dapur.


Berita Lainnya
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM