Majelis Guru di Inhil Dukung Pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI, Tolak Terorisme dan Paham Radikal


Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Sejumlah majelis guru di Kabupaten Indragiri Hilir menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan pelantikan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 serta menolak terorisme dan paham radikal. Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tembilahan Hulu, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tanggung jawab bersama sehingga setiap warga negara mesti menjaga situasi kondusif guna menjaga stabilitas, terutama menjelang pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang. "Ancaman teror dan gerakan radikal merupakan awal mula perpecahan yang berasal dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita jangan mudah terprovokasi dengan hal-hal yang berpotensi memecah belah bangsa," kata Kepsek SMA Negeri 2 Tembilahan Hulu, Kamis (17/10/2019) pagi. Sang Kepala Sekolah menuturkan, persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal yang paling utama untuk terus dijaga. Hasil Pemilu serentak tahun 2019 lalu merupakan keputusan mutlak dan amanah dari konstitusi sehingga setiap warga negara wajib untuk menerimanya. "Kontestasi politik sudah selesai. Sudah semestinya kita menerima hasil Bapak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin memenangkan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Jadi, jangan sampai ada kerusuhan dalam prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden nantinya," imbau Kepsek itu. Selanjutnya, Kepsek ini menekankan agar setiap warga negara menanamkan kesadaran untuk tidak membuat kerusuhan dan tidak terpancing dengan tindakan-tindakan yang dapat memicu perpecahan bangsa. "Tetap jaga persatuan dan kesatuan. Jangan ikut-ikutan aksi yang dapat mengganggu stabilitas negara. Hal yang harus dilakukan adalah bergandengan tangan dan memikirkan bagaimana Indonesia dapat menjadi lebih baik ke depan," tuturnya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar