Masuki Akhir Ramadhan, Pedagang Takjil Mulai Menghilang


Pekanbaru - Memasuki Pekan terakhir Ramadhan 1440 H ini, pedagang takjil di Pasar Ramdhan mulai menghilang, hanya ditemukan satu persatu di sepanjang jalan Jenderal, Kelurahan Labuh Baru Timur, Pekanbaru, Senin (3/6/2019). Biasanya di lokasi ini sangat ramai, namun di akhir Ramadhan ini, penjual dan pembeli takjil tidak seramai awal dan pertengahan Bulan Ramadhan. Novrianti salah satu penjual takjil mengatakan, keuntungan dari berjualan takjil di pekan terakhir Bulan Ramadhan ini semakin berkurang, pembeli tidak seramai awal Bulan Ramadhan, terlihat dari jalanan yang tidak terlalu ramai lagi, karena kebanyakan penduduknya pendatang dan sebagian sudah pulang kampung. "Tetapi Alhamdulillah, jualan masih ada juga yang beli, walaupun nggak banyak," ujarnya. Novrianti menambahkan, sudah bertahun-tahun ia menjual takjil, pada hari biasa pun juga menjual makanan. Ia menjual berbagai makanan berbuka puasa seperti sala lauk, udang goreng tepung, lepat pulut. Ia memproduksi sendiri makanannya. Berbeda dengan Saturman, penjual es rumput laut mengatakan, setiap hari dagangannya selalu habis terjual, setiap hari pembeli semakin banyak. Bahkan pekan terakhir Bulan Ramadhan sekalipun. Akan tetapi karena ia hanya membuat es rumput lautnya terbatas yaitu sebanyak 120 bungkus, banyak pembeli yang sudah mengantri tidak kebagian es rumput laut. "Pembelinya hampir setiap hari sama, karena mereka ada yang sudah langganan," jelasnya. Diterangkan, pada Bulan Ramadhan tahun ini, hanya awal Bulan Ramadhan saja yang ramai penjual makin hari makin sepi. Ada penjual takjil yang sudah tutup tiga hari berjualan, kemungkinan dikarenakan dagangannya tidak laku terjual dan ada juga yang sudah pulang mudik. Saturman sudah menjual es rumput laut selama empat tahun, harga es rumput laut perbungkusnya Rp.5000. Setiap harinya ia mendapatkan omzet mencapai Rp.650.000.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar