Masyarakat Kampar Diberi Tips Melawan Ujaran Kebencian Didunia Maya


Nusaperdana.com, Kampar - Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika selain meningkatkan infrastruktur digital, juga melakukan program pengembangan sumber daya manusia talenta digital. 

Kemkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. 

Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi di bidang digital. Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Internet saat ini sudah semakin masif dan pentingnya peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan internet yang benar melalui implementasi program literasi digital di daerah. 

Berkenaan dengan hal tersebut, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

4 pilar digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Pada, Senin 9 Agustus 2021 pukul 13.30 WIB, acara Webinar digelar di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Riau yaitu, Drs. H. Syamsuar, M.Si memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

HILBRAM DUNAR (Founder and Chief Product Officer Threespeakers), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Hilbram memaparkan tema “POSITIF, KREATIF, DAN AMAN DI INTERNET”. 

Dalam pemaparannya, Hilbram menjelaskan sesuatu yang positif diawali dari energi yang baik yg didapatkan di lingkungan yang baik, berkaitan dengan internet yang postif, antara lain ikuti akun yang baik, sebarkan konten positif, berkomentar dengan baik, jangan yang FOMO memiliki karakter ingin buru buru menjadi pertama dalam memberikan info tanpa membaca dan mempelajari materi yang akan dibagikan tersebut, berikan apresiasi untuk hal hal yg positif, serta berkomunikasi digital yang baik.

Melatih kreatifitas, dengan cara jadilah pribadi yang berpikir terbuka, dari situ akan membiasakan diri untuk dapat memecahkan sebuah permasalahan, memahami dan menganalisa sebuah kondisi, disaring dahulu sebelum dibagikan, kemampuan dalam Komunikasi, harus belajar, dan memilih media sosial sesuai karakter. Kecakapan digital, adalah kemampuan mencari, mengidentifiasi, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang didapatkan. Penting untuk memastikan kemampuan bertahan didunia modern dengan teknologi yang berkembang.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh PATI PERKASA (Konsultasi Media dan CEO Instereo Group). Pati mengangkat tema “CYBER SAFETY: TIPS DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”. 

Pati membahas manfaat internet sebagai kegiatan bisnis, memenuhi kebutuhan, mencari hiburan, personal branding, memperluas jaringan, dan media belajar. Beberapa cara untuk menjaga diri tetap sehat di dunia maya antara lain, memilih konten-konten yang baik untuk dikonsumsi. waspada virus malware, spyware, dan adware. Membatasi informasi pribadi atau keluarga. Melatih diri menggunakan produk digital. Memanfaatkan kekuatan dunia digital. Menghindari emosi negatif dan mencurahkan energy positif. Serta, tidak mengakses konten illegal seperti, pornografi, SARA, dan perjudian. 

Menjaga diri untuk tetap sehat di dunia nyata juga tidak kalah penting seperti, berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan menjadi masyarakat ramah. Manfaat internet sehat dapat dirasakan pada bisnis yang sedang dijalani, kehidupan yang senang, koneksi pertemanan yang semakin meluas, serta menciptakan personal branding yang baik di dunia maya.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh DEWI FITRI, S.E (Kepala Sekolah SMAN 1 Pangkalan Kuras). Dewi memberikan materi dengan tema “MENGENAL LEBIH JAUH CARA MENYUARAKAN PENDAPAT DI DUNIA DIGITAL”. 

Dewi menjelaskan literasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya. 

Cara menyuarakan pendapat di dunia digital, antara lain bersikap kritis, kreatif, dan produktif, menyaring informasi, menumbuhkan budaya dan komunitas yang sehat dan positif, menyampaikan dengan sopan dan santun, serta peraturan pemerintah mengenai berpendapat UU ITE pada media online.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh FAMILUS (Kepala SMAN Pintar Provinsi Riau). Familus mengangkat tema “ETIKA BERJEJARNG: JARIMU HARIMAUMU”. 

Familus menjabarkan kaidah berselanjar di media digital antara lain, cek keabsahan dan kebenaran berita sebelum mengunggah atau mengomentari, berbahasa baik atau lebih baik diam, stabilkan emosi, saling menghargai, akses konten yang bermanfaat, cerdas dengan amati, tiru, dan modifikasi, serta tidak mudah terprovokasi. Latih jari dalam media digital dengan cara menghargai, inspirasi, kredibel, integritas, dan ramah.

Kebebasan memberikan pendapat jangan sampai melampaui batas, tidak salah memahami kebebasan berekspresi. Kebebasan berekspresi harus merujuk pada norma dan etika, dengan prinsip bebas tapi terbatas. Manfaatkan media sosial menjadi sarana berkomunikasi yang efektif memangkas jarak dan waktu, dengan prinsip menjaga norma dan etika digital. Manfaatkan media sosial sebagai sarana berdakwah, belajar, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman yang positif.

Webinar diakhiri, oleh RIBKA PRISKILA ROMPIS (Penari, Entertainer, dan Influencer dengan Followers 10,2 Ribu). 

Ribka menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narsumber, berupa melatih kreatifitas, dengan cara jadilah pribadi yang berpikir terbuka, dari situ akan membiasakan diri untuk dapat memecahkan sebuah permasalahan, memahami dan menganalisa sebuah kondisi, disaring dahulu sebelum dibagikan, kemampuan dalam Komunikasi, harus belajar, dan memilih media sosial sesuai karakter. 

Membatasi informasi pribadi atau keluarga. Melatih diri menggunakan produk digital. Memanfaatkan kekuatan dunia digital. Menghindari emosi negatif dan mencurahkan energi positif. Serta, tidak mengakses konten illegal seperti, pornografi, SARA, dan perjudian.

Cara menyuarakan pendapat di dunia digital, antara lain bersikap kritis, kreatif, dan produktif, menyaring informasi, menumbuhkan budaya dan komunitas yang sehat dan positif, menyampaikan dengan sopan dan santun, serta peraturan pemerintah mengenai berpendapat UU ITE pada media online. 

Kebebasan berekspresi harus merujuk pada norma dan etika, dengan prinsip bebas tapi terbatas. Manfaatkan media sosial menjadi sarana berkomunikasi yang efektif memangkas jarak dan waktu, dengan prinsip menjaga norma dan etika digital. (Sanusi)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar