Trending
+
Kejari Kampar Akan Periksa Saksi Tanah Kas Desa Indra Sakti Minggu Depan
Dibaca : 452 Kali
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Dibaca : 334 Kali
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Dibaca : 362 Kali
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Dibaca : 273 Kali
Mewakili KOPEK, Bupati Inhil Sampaikan Permasalahan Kelapa Kepada Kepala Staf Presiden RI
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir HM Wardan mewakili Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) mengharapkan permasalahan anjloknya harga kelapa di Indonesia menjadi perhatian pemerintah pusat.
Penegasan ini disampaikan langsung Bupati Inhil HM Wardan kepada Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal (Purn) Moeldoko saat digelar pertemuan bersama pengurus Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), Jum'at (21/6/19)
di Ruang Rapat Utama Kantor Staf Presiden Gedung Binagraha Lantai 2 Jalan Veteran III Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan ini, HM Wardan didampingi Sekretaris Daerah H Said Syarifuddin dan beberapa pejabat Pemkab Inhil terkait lainnya dan 248 Kabupaten para pengurus dan anggota KOPEK lainnya.
"Dalam pertemuan tadi, saya mewakili Ketua (KOPEK) yang sedang Umroh menyampaikan secara langsung kepada pak Moeldoko tentang kondisi perkelapaan secara nasional, khususnya di Kabupaten Inhil, " ungkap Wardan kepada media, usai pertemuan tersebut.
Dalam kesempatan itu, diterangkan ia menyampaikan secara lengkap tentang potensi perkelapaan di Indonesia, namun saat ini sebagian besar perkebunan kelapa tersebut dalam kondisi rusak dan sudah tidak produktif lagi.
Termasuk mengenai kondisi Trio Tata Air yang terdiri dari tanggul mekanik, manual dan pintu klep yang perlu dibenahi. Beliau
meyakini program penyelamatan kebun kelapa melalui pola pembangunan trio tata air menjadi solusi efektif dalam mengatasi persoalan kerusakan kebun kelapa masyarakat.
"Maka kita mengharapkan kerusakan perkebunan kelapa yang besar itu dapat dibantu melalui pusat, karena selama ini perbaikan Trio Tata Air itu kita tidak mendapatkan nama nomenklatur yang tepat untuk usulan di pusat. Hal inilah yang diharapkan menjadi perhatian dan mengeluarkan kebijakan bagi penyelamatan perkebunan kelapa, " harapnya.
Sedangkan mengenai anjloknya harga kelapa saat ini, ternyata terjadi di seluruh daerah penghasil kelapa, jadi bukan hanya di Kabupaten Inhil.
"Permasalahan ini juga menjadi pembahasan serius kita bersama di KOPEK dengan didukung oleh pemerintah melakukan berbagai terobosan dalam upaya memperbaiki harga kelapa di pasaran.
Selama ini agenda penguatan kelapa nasional terus berjalan, baik secara nasional maupun internasional, apalagi melihat trend terus menguatnya kelapa secara global. Trend ini jelas terlihat dari berubahnya Asian and Pasific Coconut Community (APCC) menjadi International Coconut Community (ICC).
Berita Lainnya
Pemkab Meranti Belajar ke Kepri Terkait Program Bantuan Subsidi Bunga 0% Bagi Pelaku UMKM
Permudah Pembuatan Akta Kelahiran dan KIA, Disdik Kerjasama dengan Disdukcapil
SMUI, NU dan Muhammadiyah Barru Shalat Id Cukup di Rumah
Soal Kasus TP Pencurian Gate Valve, PM PT NPN Serahkan Sepenuhnya Penegakan Hukum ke Polisi
Sat Sabhara Polres Gowa Berhasil Bubarkan Massa
Asyik! Di Pemandian Ini Bisa Selfie Under Water Bareng Ikan
Satgas TMMD Lanjutkan Karya Bhakti di Desa Terusan Beringin Jaya
Memasuki Hari Terakhir Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2022, Polres Siak Tetap Semangat Lakukan Himbauan