Kejari Kampar Akan Periksa Saksi Tanah Kas Desa Indra Sakti Minggu Depan
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Meresahkan Warga, 3 Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polsek Tembilahan Hulu
Pengamat Sepakbola Sebut PSSI Belum Menjanjikan
Nusaperdana.com, Jakarta - Empat bulan sudah PSSI dipimpin Mochamad Iriawan sejak terpilih pada Kongres 2 November 2019. Tapi belum ada perubahan berarti di tubuh induk sepakbola nasional.
Hal itu diungkapkan pengamat sepakbola nasional Tommy Welly yang melihat masih banyak setumpuk masalah klasik terulang. Seperti lemahnya penegakkan hukum terkait kasus penunggakkan gaji pemain oleh klub, dana subsidi kompetisi yang tak sesuai janji, dan lain sebagainya.
Masih ada lagi masalah kick-off Liga 2 2020 yang dimulai tanpa rekomendasi BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Klub-klub penunggak gaji pemain dan terhukum seperti PSPS Riau bahkan tetap bisa berkompetisi.
Dan itu semua sudah terjadi di era baru PSSI di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan. Sebelum Iwan Bule (panggilan akrabnya) menjabat, PSSI sudah punya banyak pekerjaan rumah.
Beberapa di antaranya terkait kasus pengaturan skor, Timnas Indonesia yang terus anjlok, dan tata kelola organisasi. Nah, Tommy Welly belum melihat ada keseriusan dari pengurus baru PSSI untuk membenahi hal itu.
Dia melihat PSSI baru fokus memperbaiki citra diri lewat penunjukkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Menurutnya, masalah sepakbola Indonesia bukan tentang timnas semata.
"Sejak (Mochamad Iriawan) menduduki PSSI, saya tak melihat sebuah grand design yang disampaikan kepada publik, tentang isu perubahan. Karena kan sebelumnya ada keprihatinan tentang sepakbola, terhadap organisasi," kata Tommy Welly kepada detikSport, Kamis (19/3/2020).
"Lalu ketika Kongres terjadi peralihan kekuasaan, publik tak bisa melihat sebuah grand design apa sih? Perubahan apa yang ditawarkan gerbong baru yang dikomandani oleh Iwan Bule," sambungnya.
"Misalnya dalam hal organisasi, bagaimana sih PSSI, mau apa sih? Ternyata tak tertib juga. Ada kasus NDRC, PSPS, FIFA, sanksi FIFA. Itu tidak ditaati, malah boleh kick-off (Liga 2 2020), kan begitu," ucapnya kecewa.
Berita Lainnya
Alex Rins: Marc Marquez Rival yang Harus Ditaklukkan!
Bek Albania Milik Verona Ini Jadi Rebutan
Rumor Luis Milla dan Mezut Ozil Gabung RANS Cilegon FC, Ini Komentar Netizen
Keramahan Ronaldo Bikin Ramsey Langsung Nyaman di Juventus
Joan Mir Bersama Suzuki Lebih Lama
Kisah Atlet Surfing Filipina Selamatkan Atlet Indonesia yang Tergulung Ombak pada SEA Games 2019
Stoner: Andai Rossi Pensiun dari Kemarin-kemarin
Di Yamaha, Jorge Lorenzo Berpeluang turun Balapan Lagi