Polres Bengkalis Tidak Pernah Berhenti Melakukan Pencegahan dan Penanganan Karhutla

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro Saat Memimpin Langsung Pemadam Karhutla

Nusaperdana.com,Bengkalis -  Musim kemarau di wilayah Kabupaten Bengkalis memicu terjadinya Karhutla, yang mana hampir 60 Persen lebih terdapat lahan gambut, apabila terjadi musim kemarau panjang rentan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). 

Sejak bulan Januari sampai April 2023, telah terjadi Karhutla dengan 43 kejadian yang tersebar di 24 Desa. Adapun luas lahan yang terbakar lebih kurang 200 hektar. 

"Alhamdulillah, dari 43 kejadian yang tersebar di 24 Desa di wilayah Kabupaten Bengkalis semua sudah dapat kita padamkan, sesuai motto kita, Pantang Pulang Sebelum Padam," ucap Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, Sabtu (20/5/23). 

Ia menyebutkan, dalam penanganan pemadamannya pun bervariasi. Ada yang padam sekitar 2 minggu, ada 1 minggu, itu tergantung pada luas areal terbakar serta kondisi di lapangan, seperti jarak tempuh lokasi, cuaca, arah angin dan sebagainya sedangkan penyebab kebakarannya masih dilakukan penyelidikan. 

"Saat ini, kita telah melakukan proses penyelidikan sebanyak 4 perkara yang mana 1 perkara dengan TKP di Desa Tanjung Leban Kecamatan Bandar Laksamana sudah dinaikkan statusnya dari proses penyelidikan ke proses penyidikan, sedangkan untuk 3 perkara lain sedang pendalaman proses penyelidikan," kata Kapolres Bengkalis telah melakukan pemeriksaan terhadap ke 4 perkara tersebut kurang lebih sebanyak 30 orang beserta saksi Ahli.

Lebih lanjut ditambahkan AKBP Setyo Bimo Anggoro menjelaskan kebakaran terakhir di wilayah Kabupaten Bengkalis terjadi pada bulan April tepatnya di Desa Tanjung Leban dan di Kecamatan Rupat. Polres Bengkalis sukses menerapkan strategi pemadaman dengan mempetakan terlebih dahulu areal luas terbakarnya, kemudian melakukan kanal blocking supaya lahan yang terbakar tidak sampai meluas serta melakukan pemadaman dengan alat pemadam di areal yang terbakar. 

"Sebelumnya, dalam penanganan dan pencegahan Karhutla pada hari Selasa tanggal 11 April 2023 Polres Bengkalis  melaksanakan Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, TNI, Damkar, MPB serta pejabat dilingkungan Kabupaten Bengkalis," paparnya. 

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro juga memaparkan pada Rapat Koordinasi tersebut kita melahirkan 10 rekomendasi yaitu :

-  Membuat WA group terkait informasi dan koordinasi penanggulangan bencana.

-  Tindak lanjut status kawasan hidrologis. 

-  Pengadaan machine pompa mini striker. 

-  Pengadaan operasional trail. 

-  Mempersiapkan sarpras Karhutla.

-  Pengadaan drone. 

-  Melakukan pergeseran kekuatan dengan segera dalam penanganan Karhutla, 

-  Kepastian status kepemilikan lahan,

-  Optimalisasi perusahaan terhadap bencana alam. 

-  Segera membuat Perda penanggulangan bencana alam. 

-  Melakukan Rapat Evaluasi 2 minggu sekali     menyempurnakan yang menjadi titik lemah  dalam penanganan Karhutla.

Selain 10 rekomendasi ditambahkan AKBP Setyo Bimo Anggoro, Polres Bengkalis dalam penangganan Karhutla juga mengeluarkan 8 Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu : 

1. SOP Sosialisasi Pencegahan Kebakaran dan Hutan. 

2. SOP Patroli Rutin Pencegahan Kebakaran Hutan dan lahan. 

3. SOP Patroli Terpadu Pencegahan  Kebakaran Hutan dan Lahan. 

4. SOP Pembuatan, Pemasangan Rambu dan papan peringatan pencegahan  kebakaran hutan dan lahan. 

5. SOP Pemadaman Kebakaran Hutan dan lahan tingkat Kecamatan. 

6. SOP Pemadaman Kebakaran Hutan dan lahan di lahan tanah Mineral. 

7. SOP Pemadaman Kebakaran Hutan dan  penyebab  Lahan di lahan Gambut. 

8. SOP olah TKP penyelidikan penyebab   Kebakaran Hutan dan Lahan. 

"SOP penangganan Karhutla tersebut di buat untuk memudahkan para Personil Polri khususnya Bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi, penyuluhan dalam penangganan Karhutla kepada masyarakat," papar Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo.**

 



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar