Posyandu Anggur Merah Desa Pematang Obo Ikuti Lomba Tingkat Kabupaten Bengkalis

Posyandu Anggur Merah Desa Pematang Obo mengikuti Lomba Posyandu Terbaik Tingkat Kabupaten Bengkalis

Nusaperdana.com,Bathin Solapan - Posyandu Anggur Merah Desa Pematang Obo, ikuti lomba terbaik posyandu tingkat Kabupaten Bengkalis. Posyandu Anggur Merah Mewakili Kecamatan Bathin Solapan yang sebelumnya pada tahun lalu peraih terbaik ke II tingkat Kecamatan. 

Camat Batsol diwakili Kasi PMD Tasarjon mengatakan posyandu memiliki peran yang sangat strategis dalam menjadikan anak sehat dan cerdas. Di posyandu anak balita akan dilakukan Croschek, dan selanjutnya pembuatan data yang akan jadi bahan acuan akan anak-anak bangsa ini. 

"Kader Posyandu akan senantiasa melakukan pemantauan akan perkembangan pertumbuhan anak, dan juga dibutuhkan dukungan peran aktif orang tua," ungkapnya, Selasa (30/08). 

Kepala Desa Pematang Obo, Pangibulan Sirait menambahkan bahwa keberadaan Posyandu di Desa Pematang Obo ada dari 2018 lalu.Dengan usia yang relatif baru, dibawah bimbingan Puskesmas Balai Makam, Desa Pematang Obo telah memiliki 3 Posyandu.

"Dalam penilaian tingkat Kecamatan Batsol tahun lalu, berhasil meraih peringkat ke 2, dan tahun ini masuk dalam nominasi penilaian tingkat Kabupaten Bengkalis. Ini berkat kerja keras serta kekompakan pembimbing dan para kader Posyandu dapat menjaga Desa Pematang Obo dari dampak Sunting (gizi buruk),"ujarnya.

Dikatakan Kades Pematang Obo, sejauh ini anak-anak Desa Pematang Obo belum ada ditemukan Sunting, dan ini harus sama-sama kita jaga dan pertahankan melalui program dan juga arahan dari Kader Kader Posyandu, serta peran aktif orang tua membawa anak ke Posyandu.

"Terimakasih Bupati Bengkalis Kasmarni, melalui anggaran Program Bengkalis BERMASA, dengan anggaran pemberdayaan sangat membantu kebutuhan kelengkapan Posyandu yang ada,"terangnya.

Sementara itu tim penilai dari Kabupaten Bengkalis, Perwakilan Pokja IV Fadli, mengatakan sangat apresiasi atas pemahaman sunting di desa ini dan kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam mengatasi permasalahan sunting.

Data pencatatan maupun pelaporan Kader Posyandu menjadi acuan dalam perkembangan kesehatan anak dan ini akan menjadi dasar pedoman mengetahui perkembangan kemajuan mundurnya kesehatan seorang anak di satu daerah. 

"Data ini akan berlanjut Kemenkes dan acuan perhatian bagi Pemerintah Pusat maupun Daerah dan ini tanggung jawab kita bersama," ucap Fadli. 

Fadli menyebutkan, pencatatan yang keliru akan berdampak pada anak maupun keluarga, bahkan akan menjadi beban bagi negara. Untuk itu para Kader Posyandu diharapkan memberikan pelayanan maksimal dan akurat. Untuk Bengkalis persoalan sunting saat ini diperkirakan masih di angka 18%, dan melalui Program Bupati Bengkalis Bermasa, menekan angka ini dan diharapkan tuntas tahun 2024.

"Untuk itu dengan Kolaborasi Kader Posyandu dan Kader PKK diharapkan dapat menjalankan program serta bimbingan dalam menekan persoalan sunting,"tegasnya.**

 



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar