Rangkaian HPN di Medan, Bupati Inhil HM Wardan Jadi Pembicara Dialog Anugerah Kebudayaan PWI

Rangkaian HPN di Medan, Bupati Inhil HM Wardan Jadi Pembicara Dialog Anugerah Kebudayaan PWI

Nusaperdana.com, Medan - Dalam rangka Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Ke-77 di Medan, Bupati Inhil HM Wardan menjadi pembicara dalam dialog Anugerah Kebudayaan bersama 10 Bupati/Walikota se Indonesia yang diselenggarakan oleh PWI Pusat di Ballroom Hotel Santika Dyandra Kota Medan, Selasa (07/02/2023).

Diketahui ada beberapa rangkaian acara yang diikuti oleh Bupati HM Wardan menjelang puncak HPN tanggal 9 Februari mendatang yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Dengan menggunakan pakaian Teluk Belanga dan tanjak turunan kelapa, Bupati HM Wardan hadir memberikan warna dalam dialog Anugerah Kebudayaan tersebut. Mengangkat tentang Perkebunan Kelapa seni dan Museum.

Turut hadir mendampingi Bupati Inhil Staf Ahli Bidang kemasyarakatan dan SDM Hj.Zulaikhah Wardan ,Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab.Inhil,kadis Kominfo Persantik Kab.Inhil, Kedis Perkebunan, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu,Kadis Perindag, Kadis Perporabud, Ketua PWI kab.Inhil dan beberapa insan Pers yang hadir lainnya.

Dalam dialog singkatnya Bupati H.M.Wardan paparkan tentang sejarah perkelapaan yang tumbuh di Kab.Inhil "Tak ada yang tau pasti kapan asal muasal tumbuh kelapa di inhil namun secara literasi pada tahun 1918 sejarah berawal saat Mufti Kerajaan Indragiri Tuan Guru Syeakh Abdurahman siddiq melihat hasil kebun kelapa masyarakat tidak maksimal lalu beliau membuat parit parit sebagai upaya meningkatkan kesuburan tanah maka inilah munculnya embrio konsep pembangunan perkelapaan yang disebut dengan trio tata air.

Lebih lanjut Bupati sampaikan sesuai dengan wewenang kepala daerah " maka saya mendorong seni budaya yang berbasis kepada kelapa dan hal ini dilihat melalui Keputusan Bupati Inhil tahun 2019 tentang penggunaan pakaian teluk belanga untuk PNS dihari jumat yang menggunakan tanjak berbahan kelapa, seperti yang saya pakai ini.

"Serta munculnya berbagai seni seperti tarian tentang kelapa dan ini sudah sangat membudaya, sebab 80% masyarakat inhil bermata pencaharian sebagai petani kelapa, disamping itu juga banyak lagi produk produk turunan kelapa yang bisa dikatakan sebagai pohon kehidupan. tutup Bupati.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar