RUU HIP Tidak Perlu Ditunda Dibahas Apalagi Disahkan
Nusaperdana.com, Tegal - MPC Pemuda Pancasila (PP) Kab Tegal gelar aksi penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Kantor Pemkab Tegal, Kamis (9/7/2020).
Dalam aksinya ratusan massa yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pancasila (PP) Kab Tegal menolak dan meminta untuk mencabut RUU HIP. Ketua MPC PP Kab Tegal Bung Fajar dalam orasinya menolak RUU HIP meminta cabut RUU tersebut.
"Tidak tepat dibahas di tengah pandemi Covid-19, "ujarnya.
Fajar menilai persoalan RUU HIP justru akan menimbulkan protes keras dan polemik di tanah air. Menurutnya, RUU HIP jelas menyimpang dari dasar negara kita Pancasila.
Dijelaskan Fajar bahwa RUU HIP jelas-jelas akan merubah dasar negara kita Pancasila menjadi Trisila menjadi Ekasila, ini jelas akan membiarkan komunis bangkit kembali, "tegasnya.
Ketua Umum MPC PP Kab Tegal Muhammad Khuzaeni dalam orasinya berharap masyarakat Kab Tegal tidak terprovokasi di luar isu RUU HIP.
"Tidak ada urgensi menjatuhkan pemerintah di tengah jalan. "Lebih baik fokus menangani Covid-19 untuk membantu masyarakat terdampak", ungkap Bung Jeni sapaan akrabnya.
Bung Jeni menegaskan Pemuda Pancasila Kab Tegal menolak RUU HIP dan minta di batalkan.
"Kami Pemuda Pancasila (PP) tidak rela PKI kembali muncul di bumi pertiwi ini". dan Pancasila adalah Harga Mati. Kami minta pada pimpinan dewan untuk meneruskan pernyataan sikap kami (PP Kab Tegal) untuk meneruskan ke DPR-RI," pintanya.
Aksi panolakan RUU HIP oleh Pemuda Pancasila (PP) Kab Tegal di depan Kantor Pemkab Tegal di akhiri pembacaan pernyataan sikap dan berlangsung aman dan tertib. (MA)


Berita Lainnya
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat