Tawuran Dua Kelompok Pemuda di Pekanbaru Bermula dari Salah Paham
Pekanbaru - Tawuran dua kelompok pemuda di kawasan Jembatan Siak IV Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Riau, sudah ditenangkan aparat kepolisian. Polisi menyebut, tawuran terjadi akibat salah paham.
Hal ini disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat diwawancarai wartawan di lokasi kejadian, Kamis (16/5/2019) seperti yang dilansir dari laman Kompas.com.
"Awalnya ada kesalahpahaman antara dua kelompok pemuda ketika berbuka puasa, yang menimbulkan miskomunikasi dan akhirnya terjadi keributan," ungkap Susanto.
Dampak dari keributan tersebut, lanjut dia, berdampak luas yang berujung kelompok A membawa rekan-rekannya, begitu juga dengan kelompok B.
Keributan pun tak terhindarkan. Di mana, kedua kubu saling serang menggunakan senjata tajam dan juga kayu di pangkal Jembatan Siak IV. Polisi yang mendapat informasi langsung ke tempat kejadian menenangkan massa.
"Kami melakukan pengamanan dan penyisiran bersama TNI Kodim Pekanbaru, Brimob Polda dan unsur pemerintah Kecamatan Rumbai Pesisir," kata Susanto.
Dari hasil penyisiran, sebut dia, ditemukan barang bukti senjata tajam, kayu, dan bom molotov. Pengisian juga dilakukan untuk mencari kelompok pemuda yang membawa senjata tajam dan alat yang membahayakan lainnya.
[caption id="attachment_2806" align="aligncenter" width="678"]
Senjata Tajam yang digunakan dalam tawuran. (Sumber Foto: Kompas.com)[/caption]
"Dari kejadian ini menimbulkan dua korban luka-luka akibat senjata tajam yang kini dirawat di rumah sakit, dan ada satu rumah di (bom) molotov," ucap Susanto.
Dia berharap penanganan perkara ini dipercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Kami akan melakukan penyelidikan bagaimana kronologis awal kejadian ini. Tim Reserse sedang bekerja," tutur Susanto.
Selain itu, pihak kepolisian akan membuat pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Kecamatan Rumbai Pesisir untuk menjaga keamanan, supaya kejadian serupa tak terulang kembali.
"Imbauan kami, mari kita jaga bulan ramadhan, hari baik, bulan baik, kita mempertebal ibadah dan menjaga bulan kesucian kita, sama-sama menjaga diri," tutup Susanto.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok pemuda terlibat tawuran di kawasan Jembatan Siak IV yang menjadi penghubung Kecamatan Rumbai Pesisir ke pusat Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (16/5/2019).
Akibat dari tawuran ini, dua orang pemuda mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam. Jembatan Siak IV pun sempat ditutup sementara, karena kedua kubu tawuran menggunakan senjata tajam dan kayu serta botol.
Setelah polisi ke lokasi, situasi dapat dikendalikan. Petugas menyita sebilah samurai dan sebilah parang, dan beberapa orang pemuda diamankan.
[caption id="attachment_2807" align="aligncenter" width="552"]
Salah seorang Pemuda yang terlibat tawuran mendapatkan perawatan medis setelah mengalami luka di bagian kepala. (Sumber Foto: Facebook)[/caption]
Senjata Tajam yang digunakan dalam tawuran. (Sumber Foto: Kompas.com)[/caption]
"Dari kejadian ini menimbulkan dua korban luka-luka akibat senjata tajam yang kini dirawat di rumah sakit, dan ada satu rumah di (bom) molotov," ucap Susanto.
Dia berharap penanganan perkara ini dipercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Kami akan melakukan penyelidikan bagaimana kronologis awal kejadian ini. Tim Reserse sedang bekerja," tutur Susanto.
Selain itu, pihak kepolisian akan membuat pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda Kecamatan Rumbai Pesisir untuk menjaga keamanan, supaya kejadian serupa tak terulang kembali.
"Imbauan kami, mari kita jaga bulan ramadhan, hari baik, bulan baik, kita mempertebal ibadah dan menjaga bulan kesucian kita, sama-sama menjaga diri," tutup Susanto.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok pemuda terlibat tawuran di kawasan Jembatan Siak IV yang menjadi penghubung Kecamatan Rumbai Pesisir ke pusat Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (16/5/2019).
Akibat dari tawuran ini, dua orang pemuda mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam. Jembatan Siak IV pun sempat ditutup sementara, karena kedua kubu tawuran menggunakan senjata tajam dan kayu serta botol.
Setelah polisi ke lokasi, situasi dapat dikendalikan. Petugas menyita sebilah samurai dan sebilah parang, dan beberapa orang pemuda diamankan.
[caption id="attachment_2807" align="aligncenter" width="552"]
Salah seorang Pemuda yang terlibat tawuran mendapatkan perawatan medis setelah mengalami luka di bagian kepala. (Sumber Foto: Facebook)[/caption]


Berita Lainnya
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD
Warga Kampung Olak Centai Gugat Pejabat Meranti di PN Bengkalis Permasalahan Sengketa Lahan