Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tingkatkan PAD, Bapenda Inhil bersama Tim Lakukan Monitoring
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Dalam rangka penyerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) lakukan pendataan dan monitoring Pajak Daerah di Kecamatan Tanah Merah, Kamis (25/1/2024).
Pendataan dan Monitoring Pajak Daerah ini diantaranya Pajak Walet, Pajak Restoran dan lainnya yang dilaksanakan langsung oleh Tim Satpolpp Kab. Inhil, Bidang Pajak Daerah II Bapenda Inhil dan UPT Bapenda Kec. Tanah Merah.
Kepala Bidang Pajak Daerah II Bapenda Inhil, Salawati SH MH ungkapkan tujuan dilaksanakan pendataan dan monitoring ini agar dapat mendaftarkan usahanya sebagai wajib pajak dan membayar kewajiban tersebut.
"Monitoring yang dilakukan bersama ini bertujuan untuk menertibkan warga yang mempunyai usaha hotel, restoran, penangkaran atau budidaya walet yang hasilnya berupa sarang burung walet dan usaha lainnya agar dapat mendaftarkan usahanya itu sebagai wajib pajak dan membayar kewajiban tersebut sesuai peraturan daerah Kabupaten Inhil yang berlaku dan jika tidak mematuhi aturan tersebut maka akan diberi sanksi sesuai peraturan" jelas Salawati.
Nantinya pendataan dan monitoring ini akan dilakukan di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Inhil.


Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek