Tinjau Program CSR, Manajemen PHR: Kami Dukung Kemandirian Masyarakat Rokan

Upstream Bussiness PHR Edwil Suzandi bersama pengurus Persatuan Wanita Patra (PWP) WK Rokan saat mengunjungi CSR Rumah Belajar Inovatif Sintong di Kabupaten Rokan Hilir.

Nusaperdana.com,Rokan Hilir – Sebagai wujud dukungan terhadap pengembangan potensi masyarakat, Executive Vice President (EVP) Upstream Bussines PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan Edwil Suzandi mengunjungi kelompok masyarakat di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Senin (10/7/2023). Edwil ingin memastikan program sosial PHR bisa menumbuhkn kemandirian masyarakat.

Dalam kunjungan tersebut, Edwil juga mengajak para Pengurus Persatuan Wanita Patra (PWP) WK Rokan. Di lokasi, mereka melihat langsung realisasi Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa pengembangan kapasitas masyarakat melalui Rumah Belajar Inovatif Sintong.

Di sana, terdapat berbagai program pemberdayaan masyarakat, di antaranya kerajinan produk dari serat nanas, biogas hingga peternakan dan perikanan. 

EVP Upstream Bussiness PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, PHR mendorong pengembangan kapasitas masyarakat untuk mendukung kemandiran dan kemajuan SDM di sekitar wilayah operasi.

“Lewat program TJSL, kami mendukung kemandirian masyarakat yang berkelanjutan sesuai visi misi PHR agar bisa memberikan nilai-nilai positif. Sehingga memberikan dampak lebih baik dan memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat,” katanya.

Di Rumah Belajar Inovatif itu, Edwil bersama Ketua PWP WK Rokan, Anita dan jajaran pengurus memberikan dukungan dan semangat bagi kelompok binaan PHR. Para rombongan juga melihat langsung proses pembuatan kain tenun di salah satu rumah yang dijadikan pusat produksi di Sintong.

Wadah berinovasi yang dihadirkan PHR ini juga didukung oleh sejumlah fasilitas pendukung yaitu reaktor biogas, PLTA micro hydro, kandang sapi, kolam ternak ikan, dapur yang disuplai oleh energi biogas, musala, MCK (mandi cuci kakus), pos sekuriti, demplot pertanian lahan tanpa bakar, mesin produksi virgin coconut oil (VCO), mesin pencacah bahan pupuk organik, hand tractor, dan lain-lain.

Pada tahun 2022, PHR dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kemitraan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove khususnya untuk Provinsi Riau. Kemitraan ini difokuskan pada upaya revitalisasi ekonomi masyarakat.

Dalam pelaksanaan program restorasi gambut dan mangrove tersebut, Cakra Consulting ditunjuk BRGM untuk menjalankan kegiatan kemitraan di 21 Desa di 5 kabupaten yaitu Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Siak dan Kampar. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam program kemitraan salah satunya adalah pembangunan dan pengembangan Rumah Belajar Inovatif tersebut.

"Rumah Belajar Inovatif adalah implementasi dari bentuk dukungan aktivitas sosial dan lingkungan PHR untuk wadah kemandirian energi dan pangan masyarakat. Semoga dapat dimanfaatkan dengan baik dan berkelanjutan dalam peningkatan SDM di sekitar wilayah operasi," ujar Edwil.

Ketua Rumah Belajar Inovatif Sintong, Wahyu mengatakan, kehadiran manajemen PHR tersebut menjadi semangat bagi warga binaan. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan PHR selama ini, semoga PHR tetap jaya dan program ini terus berlanjut untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Di sisi lain, melalui rumah belajar inovatif ini, kelompok masyarakat telah menghasilkan produk dari serat nanas berupa tanjak, kain sarung, selendang dan bahan kain. Ada pula peternakan kolam ikan lele sebagai edukasi ketahanan pangan. 

Peternakan lele dikombinasikan dengan tanaman hydrophonic serta demplot Pertanian Lahan Tanpa Bakar (PLTB) sebagai sarana edukasi warga desa yang ingin mengembangkan usaha pertanian tanpa bakar dengan memanfaatkan pupuk organik. 

Selain pusat belajar, mitra binaan juga berencana menyiapkan area rumah inovatif sebagai pusat olahraga sehingga rumah belajar ini tidak pernah sepi dari kegiatan positif masyarakat desa. 

Rumah Belajar Inovatif Sintong ini menjadi pusat kegiatan desa yang mendorong inovasi dengan bidang pertanian, peternakan, energi dan lingkungan. Selain itu, fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan desa lainnya dan mitra-mitra ataupun pihak ketiga seperti sekolah, perguruan tinggi, pemerintah kecamatan dan kabupaten.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar