Untuk Pencegahan Korupsi Pada Anggaran Covid-19 Bupati Siak Alfedri Ikuti Aksi secara Daring Bersama KPK
Nusaperdana.com, Siak - Bupati Siak Alfedri bersama sejumlah pejabat terkait mengikuti video conference Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) yang digelar KPK RI dan dibuka Presiden RI Joko Widodo, Rabu (26/08/2020) diruang Siak Live kantor Bupati Siak.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua KPK RI Komjend Pol Firli Bahuri M. SI, dan di ikuti oleh Para menteri Kabinet Indonesia Maju, Para Gubernur, Bupati dan Walikota, beserta Instansi Iainnya.
Secara Daring, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan bahwa upaya pencegahan korupsi harus dilakukan secara besar-besaran, dan melakukan aksi penindakan yang tegas terhadap pelaku tindak pidana korupsi tanpa pandang bulu.
Ia mengatakan situasi krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat COVID-19 ini merupakan momentum yang tepat untuk berbenah secara komprehensif.
Meski tidak mudah, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ini adalah tantangan yang harus dipecahkan. "Kita harus merumuskan dan melakukan langkah-langkah konkrit yang konsisten dari waktu ke waktu" sebut Jokowi.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut pencapaian Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan Korupsi secara nasional telah mencapai angka 58,52 persen.
Pihaknya sangat memperhatikan program Presiden Jokowi. Seperti pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.
Dari program-program tersebut, Firli menyebut terdapat lima area yang menjadi fokus KPK. Yakni pemberantasan korupsi terkait bisnis dan tata niaga, korupsi terkait penegakan hukum dan reformasi birokrasi, korupsi terkait politik, korupsi terkait pelayanan publik, dan korupsi terkait sumber daya alam.
Sementara Bupati Siak Alfedri menyampaikan, ANPK yang digelar KPK bersama para kepala daerah se Indonesia secara daring ini bertujuan untuk memperkuat tindakan pencegahan korupsi di instansi pemerintah.
Kata Alfedri, Presiden Jokowi menyampaikan tiga agenda besar, yakni, pertama, pembenahan regulasi nasional seperti regulasi tumpang tindih, regulasi yang tidak memberikan kepastian hukum, regulasi yang memberikan prosedur berbelit, hingga regulasi yang membuat pejabat dan birokrasi tidak berani melakukan eksekusi dan inovasi.
Kemudian yang Kedua, melakukan reformasi birokrasi dan penyederhanaan birokrasi. Dan, ketiga, menggalakkan budaya antikorupsi di masyarakat.
"Kita diajak untuk memerangi korupsi dari berbagai sektor, kemudian diarahkan untuk membangun pemerintahan yang efektif, efisien dan inovatif sekaligus bebas dari korupsi" tutupnya. (Doni)


Berita Lainnya
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD
Warga Kampung Olak Centai Gugat Pejabat Meranti di PN Bengkalis Permasalahan Sengketa Lahan