Walaupun pada Gladi Bersih Terjadi Kendala, SMAN 5 Tanjabtim Siap Laksanakan UNBK


Nusaperdana.com, Muarasabak - Simulasi atau gladi bersih Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) pada tanggal 22 hingga 24 Februari mengalami kendala, seperti mati listrik. Namun, bukan menjadi masalah yang tidak bisa dihadapi sekolah untuk melakukan UNBK yang akan digelar di tanggal 30 maret 2020 mendatang.

"SMA 5 sudah siap, kita ready kok. Simulasi kemarin dua hari untuk siswa dan satu hari untuk guru," ungkap Kepala SMAN 5 Tanjabtim, Fitri Kurniasih kepada media ini di kantornya, Selasa, (3/3/2020).

Ia menjelaskan, pada gladi bersih yang lalu, listrik dan jaringan internet menjadi suatu kendala atau problem klasik untuk melaksanakan UNBK. 

"Tapi kalau mati listriknya satu sampai dua jam itu pastilah berimbas ke jaringankan, sinyalnya hilang. Problem klasiklah," katanya.

Oleh karena itu, sambung Fitri, untuk mengatasinya pihak SMAN 5 Tanjabtim hanya perlu menyiapkan genset guna kelancaran siswa untuk melaksanakan UNBK. Sedangkan sekolah, diakuinya memang belum memiliki genset.

"Kita mengajukan ke perusahaan. Jadi jauh - jauh hari kita sampaikan nanti akan meminjam genset," bebernya.

"Kemarin simulasi sempat panik, tapi itulah guna simulasi, seandainya itu dilaksanakan kendala-kendala yang muncul itu kita rekap kemudian di sampaikan, supaya nanti disiapkan," terang Fitri.

Sementara itu, Ia mengatakan, siswa yang akan mengikuti UNBK di SMAN 5 Tanjabtim berjumlah 190 orang. Kemudian, mata pelajaran (mapel) yang diujikan ada 4, selain mapel wajib matematika, bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Yang tiap siswa mendapatkan durasi untuk melaksanakan UNBK selama 120 menit.

"Dari tiga mapel wajib itu, siswa akan memilih satu lagi. Pilihan untuk IPA adalah fisika, kimia dan biologi. Jadi anak-anak milih, mana yang kira-kira mereka mampu. Kalau untuk IPS, ekonomi sama sosiologi. Dan orang tua mereka juga mengetahui mapel apa yang dipilih pada jurusannya," jelasnya.

Lebih jauh Fitri mengatakan, SMAN 5 Tanjabtim hanya memiliki komputer sebanyak 20 unit. Dan pihaknya harus meminjam lagi 80 laptop milik orang tua siswa. Jadi sekolah menyiapkan komputer dan laptop yang berjumlah 100 unit.

"100 itu tidak di pakai semua, itu sudah termasuk cadangan. Karena kita telah mengumpulkan orang tua siswa. Iniloh dari pemerintah, ternyata masih kurang, dan kelihatannya para orang tua siap membantu," tuturnya.

Menurutnya, UNBK ialah sebagai syarat wajib untuk kelulusan siswa. Bukan sekedar formalitas.

"Karena UNBK bukan hanya formalitas, ada yang beranggapan kerjakan lima menit selesai. Saya gak mau begitu, saya mau anak menikmati, syarat untuk menikmati ujian harus nyaman. Semoga saat ujian nanti anak sukses, lancar dan nyaman," pungkasnya. (ygo)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar