Ancaman Cedera di Balik Jadwal New Normal LaLiga

Ancaman cedera di LaLiga diperkirakan meningkat seiring rencana penyelesaian musim yang padat. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - LaLiga akan bergulir kembali pada 11 Juni, menargetkan penuntasan 110 pertandingan tersisa dalam 39 hari. Risiko cedera diperkirakan bakal besar.

Pemerintah Spanyol telah mengizinkan LaLiga untuk bergulir kembali. Kompetisi akan dilanjutkan pada 11 Juni mendatang dengan laga derby Sevilla Vs Real Betis.

Untuk sementara ini, musim dijadwalkan selesai pada 18-19 Juli mendatang tergantung perkembangan situasi. Maka jika tak ada halangan berarti, LaLiga bakal menyelesaikan 110 pertandingan tersisa dalam tempo hanya 39 hari.

LaLiga belum merinci mekanisme penyelesaian musim, termasuk jadwalnya. Tapi dengan musim masih menyisakan 11 pekan dan waktu yang tersedia kurang dari 6 pekan, setiap klub hampir dipastikan main dua kali per minggunya.

Rumor yang beredar, LaLiga akan menggelar pertandingan setiap harinya untuk mengejar jadwal yang ditetapkan. Dengan jadwal sedemikian padat, plus kondisi pemain yang sempat menurun akibat jeda tiga bulan, risiko cedera bisa diperkirakan meningkat signifikan.

Sebagai perbandingan, Bundesliga sudah menyaksikan pemain-pemainnya bertumbangan sejak melanjutkan kompetisi pada 16 Mei lalu. Marca mencatat ada setidaknya 14 pemain yang cedera di pekan pertama sejak Bundesliga kembali berjalan, meski menerapkan aturan baru lima pergantian pemain.

Sementara Peneliti Olahraga asal Australia, Dr Joel Mason, mengungkap fakta bahwa rasio cedera per laga di Liga Jerman naik tiga kali lipat lebih. Kenaikannya tercatat naik dari 0,27 menjadi 0,88 dalam pekan pertama setelah liga dilanjutkan, sebagaimana dilansir Daily Mail.

Pelatih Barcelona Quique Setien memperkirakan hal serupa akan terjadi di LaLiga nanti, terlebih dengan hadirnya musim panas. Jadwal padat setelah kompetisi 'libur' tiga bulan adalah undangan tepat untuk cedera-cedera.

"Akan ada banyak pertandingan dalam waktu singkat. Panasnya cuaca akan punya pengaruh ke performa dan itu akan berpengaruh terhadap cedera-cedera," ungkap Setien dikutip Marca.

"Kami berharap itu tak akan memicu kerusakan sebesar yang diperkirakan orang-orang. Tapi memungkinkan bahwa akan ada banyak cedera seperti di Jerman, karena kami sudah menghabiskan hampir dua bulan duduk di sofa, tidak bermain sepakbola," tandasnya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar