Apel Kebangsaan, Gus Yaqut: Tindak Pencoleng Agama Mengatasnamakan Islam!


Nusaperdana.com, Pekanbaru - Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menggelar Apel Kebangsaan secara virtual yang digelar serentak se-Indonesia, Minggu 29 November 2020.

Apel Kebangsaan ini diikuti sekitar 10 ribu anggota Banser dan Ansor se-Indonesia, termasuk dari Provinsi Riau melalui virtual.

Di Riau sebanyak 60 orang yang merupakan perwakilan dari kabupaten/kota mengikutinya melalui daring di Hotel Premier Pekanbaru.

"Ada 60 personel Banser di Riau yang mengikuti Apel Kebangsaan. Mereka mewakili ribuan anggota yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau," kata Ketua GP Ansor Purwaji.

Ia mengatakan apel kebangsaan tersebut untuk merespon dinamika sosial politik yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Dengan demikian diharapkan mampu membangkitkan kesadaran seluruh elemen bangsa akan pentingnya makna persatuan dan kesatuan.

Sementara itu Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam orasi kebangsaannya menyampaikan sejumlah poin. Diantaranya mengingatkan seluruh kadernya untuk menjaga kyai dan ulama tidak hanya dari upaya bully tetapi juga dari penularan Covid-19.

Ia mengingatkan saat ini tidak perlu sowan kepada kyai agar para ulama tidak terpapar corona. Jikapun harus bertemu hindari kontak fisik.

Tak hanya itu, pria yang biasa disapa Gus Yaqut tersebut juga menyerukan kepada tokoh agar memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat. Jika ada keinginan untuk menyelenggarakan maulid nabi perlu diingat agar kesehatan dan keselamatan masyarakat diutamakan. "Cukup yang di Pertamburan yang pertama dan terakhir. Sehingga banyak warga yang terdampak," katanya.

Oleh sebab itu ia menyerukan kepada pemerintah untuk tegas menegakkan aturan terutama aturan pandemi Covid-19. "Tidak ada tawar-menawar. kita tidak peduli yang melanggar 
itu habaib, kyai, gubernur, walikota, kader Ansor sekalipun. Jika melanggar harus ditindak tegas. Tegakkan aturan tegakkan hukum, tidak usah takut. Ini penting demi keselamatam 
warga," katanya.

Pada kesempatan itu Yaqut juga menyinggung peristiwa pembunuhan terhadap masyarakat di Sigi Sulawesi Tengah baru-baru ini yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Kita dengar dan tahu beberapa hari lalu di Sigi ada satu kelompok yang mengatasnamakan Islam membunuh saudara kita yang berbeda keyakinan mengatasnamakan agama. Kita sebagai kader Ansor kita ingatkan kepada kelompok ini, hentikan perilaku kalian atau akan berhadapan dengan barisan Ansor serba guna. Kita siap bersama TNI dan Polri menghadang 
mereka, menghabisi meraka," ancamnya.

Ia mengatakan, pihak yang menganggap agama yang mereka yakini adalah agama paling benar sementara yang lain adalah salah perlu diperangi. "Kita pastikan akan berhadapan dengan Banser dan Ansor bersama TNI dan Polri tidak akan mundur selangkahpun mengadapi kelompok seperti ini," ujarnya.

"Oleh sebab itu kita serukan kepada penegak hukum segera tindak pencoleng-pencoleng agama di Sulteng. Mereka yang membunuh saudara kita di Sigi," ujarnya.

Di akhir orasinya Yaqut juga menyindir sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam yang ingin menguasai panggung politik. Ia menyebut kelompok tersebut berdaling berjihad menegakkan kejayaan Islam. "Jangan percaya dengan orang seperti ini. Apa yang mereka lakukan justru merusak Islam. Apa yang mereka lakukan menggunakan Islam sebagai kedok sebagai topeng menguasai panggung politik," ujarnya. (Rls)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar