Benarkah Boleh Saat Pegal-pegal Langsung Diurut? Simak Penjelasannya...


Nusaperdana.com - Bagi sebagian orang, pegal atau yang dalam dunia kedokteran disebut myalgia, sudah menjadi teman sehari-hari.

Berbagai cara pun ditempuh untuk menyingkirkan rasa kaku dan nyeri itu dari tubuh.

Nah, dari sekian banyak cara, pijat atau urut saat pegal menjadi cara yang paling sering dilakukan. Lantas, bagaimana efektivitasnya?

Bicara soal efektivitas metode urut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode tradisional tersebut memang dapat menjadi pengobatan alternatif untuk mengurangi pegal-pegal.

Bahkan, tak cuma rasa pegal yang dapat diredakan, metode pijat juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres! Dengan kata lain, pijat dapat mengendurkan segala ketegangan otot dan juga ketegangan pikiran.

Ketegangan otot sendiri, menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, sebenarnya disebabkan oleh penumpukan asam laktat di otot. Penumpukan asam laktat itu terjadi akibat penggunaan otot secara berlebihan.

“Otot membutuhkan energi dalam jumlah yang banyak untuk berkontraksi. Untuk menghasilkan energi, otot memecah cadangan gula yang terdapat dalam otot (glikogen). Dalam keadaan kekurangan oksigen, pemecahan gula otot ini menghasilkan asam laktat. Inilah yang akhirnya menyebabkan rasa pegal,” kata dr. Reza.

Diurut dengan Minyak Herbal 

Walaupun diurut dapat meredakan rasa pegal, biasanya metode tersebut tidak akan maksimal bila tidak mendapatkan bala bantuan lain. Misalnya, penggunaan minyak esensial dan rendaman air hangat. 

Salah satu minyak yang dipercaya dapat memaksimalkan metode pijat dalam meredakan rasa pegal bahkan nyeri adalah minyak kutus kutus.

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, minyak kutus kutus dapat membantu mengurangi nyeri di bagian punggung bawah, nyeri otot, dan juga nyeri kepala. 

Bonusnya lagi, aroma dari minyak kutus kutus mampu merangsang sistem limbik di otak, sehingga dapat menurunkan stres dan mengusir kecemasan!

Tegang otot dan rasa pegal terkadang menyebabkan masalah tidur, dalam hal ini insomnia.

Membalurkan minyak kutus kutus di tubuh sembari memijat sendiri dapat memberikan efek nyaman, sehingga tubuh terasa lebih rileks dan tidur pun lebih lelap. 

Dipijat Sambil Merendam Kaki dalam Air Hangat dan Garam

Opsi lain untuk mendampingi metode urut atau pijat adalah dengan merendam kaki di dalam air hangat.

Merendam kaki di dalam air hangat dapat memperlancar sirkulasi darah di bagian kaki karena air hangat dapat melebarkan pembuluh darah di kaki.

Aliran darah yang lancar akan membuat asam laktat yang menumpuk di otot. Khususnya otot kaki mudah larut dalam darah dan dibuang oleh tubuh.

Ujung-ujung saraf kaki dapat dirangsang oleh air hangat sehingga dapat mengurangi rasa kram dan kesemutan. 

Sembari merendam kaki di dalam air hangat, berikan pijatan-pijatan di area betis dan telapak kaki.

Akan lebih baik lagi bila air hangat tersebut diberikan garam karena garam bersifat anti-inflamasi.

Garam dalam air rendaman pun tetap dapat memberikan manfaat yang sama meskipun suhu air sudah menurun. 

Dokter Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc Hons dari KlikDokter berpendapat, selain menghilangkan pegal, lelah, stres, memijat sambil merendam kaki dalam air hangat yang digarami dapat bermanfaat untuk beberapa hal berikut.

1. Menstimulasi sirkulasi tubuh. 

2. Meredakan kram. 

3. Meringankan kekakuan pada persendian.

4. Meredakan sakit punggung dan tungkai akibat terlalu banyak bekerja. 

Berdasarkan penjelasan di atas, dipijat atau diurut saat pegal memang menjadi solusi utama yang dapat dimanfaatkan, dan bukan sekadar efek sugesti. Jadi, jangan ragu membawa diri ke tempat pijat relaksasi profesional.

Sebisa mungkin, pilih tempat terpercaya. Jika terapisnya tidak terampil, bisa-bisa tubuh makin nyeri dan malah menimbulkan masalah lain.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar