Beton Jalan Akhirnya Digeser, Dewi Aryani: Walikota Tegal Sudah Taat Pempus
Nusaperdana.com, Tegal - Malam ini akhirnya beton pembatas jalan provinsi dan antar kabupaten tegal,Kabupaten Brebes dan Kota Tegal akhirnya di geser bersih. Pelaksanaan karantina wilayah di kota Tegal harus di evaluasi dan menyesuaikan dengan PP dan Keppres yang telah terbit tinggal menunggu peraturan menteri sebagai rujukan semua pemda termasuk kota tegal.
Dewi Aryani Anggota Komisi 9 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan mengatakan bahwa penggeseran beton saat ini adalah langkah yang tepat dan walikota tegal sudah kembali patuh kepada pemerintah pusat, apalagi jalan yang di beton adalah sebagian jalan provinsi dan antar kota kabupaten.
Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan PP dan Perpres terkait kekarantinaan wilayah dan meminta syarat-syarat detail mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) segera dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan.
Tinggal nanti Menkes segera mengatur lebih rinci dalam Permen, apa kriteria daerah-daerah yang bisa diterapkan PSBB. Angka apa yang bisa diterapkan oleh daerah.
“Pemerintah pusat telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat dan PSBB sebagai rujukan bersama dan mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota sampai kepala desa, lurah harus satu visi yang sama. Pemda tinggal tunggu permen yang nantinya menjadi rujukan bersama. Satu komando melawan corona akan membuat kita semua memiliki jiwa gotong rotong yang nyata. Tidak ada yang boleh menentang pemerintah pusat karena pemda pemda bukan negara bagian, kita semua adalah satu, NKRI”, tandas Dewi Aryani. (MA)


Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi