Bill Gates Sindir Donald Trump Usul Suntik Disinfektan

Bill Gates. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Usul presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyuntikkan disinfektan untuk membersihkan virus Corona di dalam tubuh ikut jadi perhatian Bill Gates. Sang pendiri Microsoft sepertinya menyesalkan pernyataan Trump tersebut.

Awalnya, media Vox menanyai Gates soal tudingan teori konspirasi yang menerpanya. Dari tudingan menciptakan COVID-19 sampai ada agenda tersembunyi dalam pembuatan vaksinnya. Menjawabnya, Gates turut menyinggung ucapan Trump.

"Hal itu sungguh menyedihkan. Siapa yang mengira Lysol (produk disinfektan-red)sampai harus mengingatkan orang untuk tidak menyuntikkannya ke dalam tubuh? Beberapa orang benar-benar beraksi," kata Gates.

Misinformasi semacam itu menurutnya berbahaya, demikian pula dengan hoax yang menerpanya. "Misinformasi itu berbahaya, khususnya di saat krisis tipe seperti ini di mana kemauan orang untuk mempercayai hal-hal liar tinggi," imbuh suami Melinda ini.

"Kita semua berada dalam situasi sangat sulit. Jadi ada seseorang berkata kita harus menyalahkan negara ini atau orang itu, yang berbeda dari kita. Ini merupakan hal berbahaya. Saya pikir (hoax) itu tidak terlalu menyebar, saya harap akan segera lenyap," paparnya.

Meski tidak menunjuk orang secara langsung, Gates belakangan sering mengkritik Trump terkait penanganan pandemi Corona di Negeri Paman Sam dan juga keputusan untuk menghentikan dana pada WHO.

"Menyedihkan bahwa bahkan AS yang Anda harapkan melakukan hal ini dengan baik, malah buruk kondisinya," cetus dia dalam wawancara terpisah.

Gates juga mengatakan WHO melakukan hal fenomenal. Selain itu menurutnya bukan China yang paling berhubungan erat dengan WHO namun justru dengan Amerika. Di sisi lain, banyak orang Amerika juga bekerja pada WHO.

"Kita memang melihat hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan WHO dengan lebih baik, seperti semua aktor dalam gambaran besar ini. Tapi WHO punya koneksi kuat dengan satu negara, negara itu adalah Amerika," paparnya.

"Banyak orang CDC (badan kesehatan AS) ada di sana, juga orang-orang mantan CDC, tidak ada lembaga PBB lebih terkoneksi pada suatu negara dibandingkan WHO dengan CDC," tandasnya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar