Dinas Perkebunan: Lahan Sawit yang Dijanjikan Muhammad Amin Memang Tidak Ada
Nusaperdana.com, Kampar - Sampai saat ini anggota Koperasi Produsen Tani Sejahtera Bersama (KPTSB) Desa Bulu Nipis Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar belum menerima lahan sawit seperti yang dijanjikan oleh Muhammad Amin. Walaupun uang puluhan hingga ratusan juta per orang telah disetorkan oleh anggota KPTSB kelompok Bangkinang kepada Ketua KPTSB.
Salah seorang anggota KPTSB kelompok Bangkinang yang tidak mau disebut namanya kepada wartawan di Bangkinang Kota, Kamis siang (26/1/2023) mengatakan, sampai saat ini dan kawan-kawan belum menerima lahan sawit yang dijanjikan oleh Muhammad Amin.
"Kami yang tergabung KPTSB kelompok Bangkinang sampai saat ini tidak menerima lahan sawit seperti yang dijanjikan oleh Muhammad Amin," ungkapnya.
"Kalau Muhammad Amin mengatakan lahan sawit telah dibagikan kepada kelompok tani, dimana rimbanya, tolong tunjukkan dimana rimbanya lahan sawit tersebut. Kami butuh bukti, bukan omong kosong dan kalau ada lahan sawit tersebut tolong tunjukan kepada kami dan berikan kepada kami," sambungnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Helvizar di ruang kerjanya mengatakan, "KPTSB Desa Bulu Nipis sampai saat ini tidak memiliki lahan sawit," ungkap.
Diterangkan lebih lanjut oleh Helvizar, begitu juga dengan pola KPPA kelompok tani KPTSB dengan PT Raja Garuda Mas Sejati juga tidak ada. Walaupun sekarang ini PT Raja Garuda Mas Sejati telah berubah nama menjadi Rimbun Sawit Sejahtera.


Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek