Drainase Buruk di Jatibening, Warga: Ini Bisa Merusak Citra Kota Bekasi

Drainase buruk di Jatibening, Jalan akses utama Sumber Arta kerap tergenang air

Nusaperdana.com, Bekasi - Genangan air sepanjang 100 meter kerap terjadi di perbatasan wilayah Jakarta dengan Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatibening, Kota Bekasi.

Berdasarkan pantauan nusaperdana.com hingga pukul 10.13 WIB, genangan air masih tampak terlihat di ruas jalan itu pada, Selasa (04/2/2020).

Hal ini dikeluhkan warga sekitar, apalagi kondisi jalan sudah dilaporkan ke pemerintah daerah setempat namun hingga kini belum ada formulasi mutakhir dari pemerintah.

Herman (52), warga sekitar menuturkan bila hujan mengguyur wilayah tersebut, akses jalan utama menuju Sumber Arta kerap tergenang air. Terlebih, sistem drainase yang Ada saat ini tidak berfungsi dengan baik, sehingga menimbulkan genangan di jalan.

“Banjir ini selalu terjadi setiap ada hujan, karena tidak ada saluran air sama sekali, alias got mati. Menurut saya, harus ada peninggian badan jalan, atau setidaknya dibikinin saluran got oleh Pemkot Bekasi Kota atau Kelurahan Jatibening,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menyampaiakan, sebelumnya sempat ada peninggian badan jalan di wilayah ini, namun tidak menyelesaikan persoalan banjir, justru hanya memindahkan masalah saja.

“Posisinya ini kan dulu ada air tergenang juga. Setelah ada peninggian jalan yang tidak merata, jadinya banjir berpindah ke sini karena got mati. Yang bukan lagi terjadi berbulan-bulan. Bahkan, udah terjadi bertahun – tahun mas dan, belum ada pembenahan sampai sekarang,” katanya.

Ia berharap kepada pemerintah setempat, untuk serius menanggapi persoalan genangan air tersebut.

“Semestinya, dibuat saluran air yang tembus mengalir sampai ke Kalimalang. Kita mah warga, berharap ada kepedulian dari Pemerintah. Mau sampai kapan banjir seperti ini tidak ditangani serius,” harapnya.

Sementara itu, seorang pengendara Junaedi (24) yang kerap melintasi lokasi genangan air Kincan mengatakan, kondisi jalan yang tergenang air ini dapat menghambat perjalanan, bahkan dapat menimbulkan kecelakaan bagi pengendara motor.

“Kondisi jalan seperti ini, otomatis memperlambat laju kendaraan. Dari banjir ini, ada tanjakan dikit lalu ada lubang gede. Menurut saya sih, kalau pengendara motor yang belum pernah lewat Kincan bisa kecelakaan. Kaget dong, karena ada ranjau lubang jalan yang tertutup air keruh,” ujarnya.

Menurut Junaedi, sudah seharusnya pemerintah bergerak cepat dan proaktif menangani persoalan banjir, untuk meminimalisir risiko kecelakaan dalam berkendara serta mencegah kerugian dari sisi kendaraan yang mogok.

Pria yang menggunakan motor matic itu, telah menetap selama 3 tahun di wilayah Bekasi. Menurutnya, permasalahan ini terjadi karena ketiadaan saluran air yang memadai, hingga menimbulkan banjir setinggi betis orang dewasa.

“Sudah bertahun-tahun ini banjir Kincan tidak ada penanganan. Padahal saya tertib bayar pajak lho. Kenapa dikasih jalanan banjir dan berlubang. Ini kan dapat membahayakan pengendara,” tegas Junaedi.

“Untuk Kelurahan dan Pak Wali Kota, tolong lah segera ditanganin permasalahan banjir ini. Soalnya kan tidak baik kalau terus di diamkan saja. Apalagi kalau ada orang asing melihat. Kan tidak etis. Gak elok dipandang. Dapat memalukan citra kota Bekasi sih menurut saya,” pungkasnya. (Mul)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar