Nusaperdana.com - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengaku timnya tidak takut kalah dan tidak begitu peduli terhadap pembicaraan yang membandingkan The Reds denganArsenal Invincibles.

Sampai saat ini, Liverpool telah meraih 18 kemenangan dan satu kali hasil imbang dari 19 pertandingan Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris.

Meski dinilai mampu menyamai rekor Arsenal Invincibles untuk meraih gelar juara Premier League tanpa kehilangan satu game pun, Liverpool justru lebih fokus bersiap untuk berlaga di paruh kedua Liga Inggris.

Sebelumnya, saat Arsenal masih diarsiteki Arsene Wenger, The Gunners meraih gelar Liga Inggris musim 2003-2004 tanpa catatan kekalahan dari 49 pertandingan.

Meskipun tak berpikir tentang menyamai rekor Arsenal tersebut, Juergen Klopp yang akan menemani Liverpool melawan Sheffield United pada hari Jumat, mengatakan timnya tidak takut kalah.

"Anda tidak takut kalah dalam situasi seperti kami sekarang, tetapi Anda masih tahu itu mungkin (untuk menelan kekalahan). Itu adalah salah satu dari tiga kemungkinan hasil," kata Klopp, dilansir dari Goal.

"Kamu menang, kamu seri, atau kamu kalah. Saya selalu benar-benar peduli tentang hal yang berbeda," lanjutnya.

"Saya hanya bisa mengatakan kami tidak takut kalah, saya belum pernah merasakannya musim ini, tetapi itu adalah suatu kemungkinan, dan saya tidak takut," ucap Klopp.

Sebelum melawan Sheffield United hari Jumat besok, Liverpool lebih dulu meraih kemenangan tipis 1-0 atas Wolverhampton.

Akan tetapi, Klopp mengaku tidak begitu puas dengan penampilan timnya di Anfield hari Sabtu pekan lalu.

"Kami tidak senang dengan semua bagian dari permainan hari itu. Kami senang dengan hasilnya, tetapi masih ada banyak hal bagi kami untuk diperbaiki," kata Klopp.

"Saya sangat senang dengan hasilnya tetapi kami harus memperbaiki penampilan kami. Kami tidak pernah melakukannya dan tidak boleh berbohong pada diri sendiri tentang semuanya baik-baik saja padahal nyatanya tidak."

"Kami harus memastikan bahwa kami siap untuk semakin berkembang," katanya mengakhiri.**