Ibarat Grup Trio PLN, Biro dan Panitia Diduga Bekerjasama Raup Keuntungan Dalam Pasang Baru Kwh di Desa Kusuma
Nusaperdana.com, Pelalawan - Ibarat Grup Trio PLN, Biro dan Panitia di duga kuat melakukan bekerjasama untuk meraup keuntungan diluar kewajaran hingga membuat kantong warga bolong-bolong.
Hal ini terjadi saat pemasangan baru Kilowatt hour atau (Kwh) di Desa Kusuma Kecamatan Pangkalan Kuras Kab.Pelalawan-Riau.
Yang sangat miris Program Pemerintah yang sangat di gadang-gadangkan ini, malah di duga telah di manfaatkan oleh PLN, Biro jasa dan Panitia dalam pematokan harga per Kilowatt Hour (Kwh).
Pantauan media Nusapeedana.Com beberapa waktu lalu di Desa Kusuma pemasangan Kwh masih berlanjut sampai berita ini di terbitkan.
Dan biaya yang di patok Panitia juga masih tetap sama dengan Rincian tegangan 900 What dengan harga Rp.3.600.000,-(Tiga juta enam ratus ribu rupiah).
Selain biaya Kwh tersebut Panitia juga membebankan biaya Tambah daya yg bervariasi kepada masyarakat Desa Kusuma yang membuat puyeng tujuh keliling.
Kepada media ini seorang warga yang tidak mau namanya di publikasikan menuturkan kekecewaannya terhadap Pihak PLN Pangkalan Kerinci, Biro jasa serta Pihak Panitia.
Yang tanpa memikirkan nasib masyarakat yang kurang mampu, hingga membuat harga se-enaknya saja.
"Saya berharap agar Pemerintah memperhatikan permasalahan ini utasnya dengan penuh harap," katanya.
Selain Pemerintah kami berharap agar pihak kepolisian yakni Polres Pelalawan agar menindak para pelaku yang membuat harga di luar kewajaran.
Memang baru-baru ini informasinya pihak panitia sudah di panggil oleh polres pelalawan, namun kelanjutannya juga kami tidak tau ucapnya.
Kepala PLN Cabang Pangkalan Kerinci Bahdad saat di confirmasi tidak dapat tersambung, hingga berita ini di turunkan. (Gom)


Berita Lainnya
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD
Warga Kampung Olak Centai Gugat Pejabat Meranti di PN Bengkalis Permasalahan Sengketa Lahan