Impor Game Tinggi, Wamendag Dukung Industri Gaming Indonesia

Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mendukung game sebagai salah satu komoditas yang mampu menggerakkan bangsa. Hal ini ia ungkapkan melalui rilis yang diterima oleh detikINET.

"Jika mengacu pada data perdagangan internasional, game merupakan komoditas cross-border supply yang terbukti mampu menyumbang ekonomi negara. Sebagai contoh, di China dan Korea, game online memimpin pendapatan dari ekspor konten budaya," ucapnya.

Jerry Sambuaga menambahkan, ia mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencari potensi-potensi industri guna membantu ekonomi bangsa. Nah, dari sinilah ia menyadari industri gaming adalah ladang yang belum terasah dengan baik.

Ia juga menyinggung soal game eSport MOBA Indonesia, Lokapala yang mana dianggap bisa bersaing di tingkat global. Sebagai perbandingan, Jerry mengangkat industri game yang 11 kali lipat lebih besar menyumbang dibandingkan industri K-Pop.

"Terlebih lagi Indonesia memiliki banyak anak muda yang kreatif dan mempunyai daya saing , ini merupakan potensi bagi Indonesia untuk maju dan bersaing dengan negara lain. Indonesia harus bisa menjadikan industri game dan kreatif sebagai salah satu ekspor andalan nasional ke depan," sambungnya.

Lebih lanjut diketahui pasar industri game online di Indonesia di tahun 2019 membukukan transaksi sebesar Rp 16 triliun yang mana meningkat hampir 500% dari tahun 2015. Peningkatan transaksi game online ini dipicu oleh maraknya eSport yang sejak tiga tahun terakhir menjadi pendorong perkembangan industri game.

Namun sayang, dibalik transaksi yang besar ini, 99% revenue ini dihasilkan oleh game impor. Bahkan, kompetisi-kompetisi eSport nasional pun, baik yang diorganisir oleh pihak pemerintah maupun non-pemerintahan.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar