Ini Sejarah Golongan Darah dapat Mengetahui Kepribadian Manusia


Nusaperdana.com - Beberapa budaya di dunia meyakini bahwa golongan darah bisa mengungkap kepribadian seseorang.

Bahkan di Jepang, banyak perusahaan menerima karyawan berdasarkan golongan darah untuk mendapat Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

Namun dari mana awal mula kepercayaan yang salah kaprah ini? Padahal seperti kita tahu, tak ada riset ilmiah yang dapat membuktikan hubungan keduanya.

Dilansir Big Think (25/3/2019), pada awal abad ke-20, pemikiran rasial dan eugenika - filosofi sosial untuk memperbaiki ras manusia dengan membuang orang berpenyakit serta memperbanyak individu sehat - sangat berkembang di seluruh dunia.

Sampai Jerman Nazi yang dipimpin Adolf Hitler sangat terbosesi untuk mencari ras murni.

Mereka tidak ingin bercampur dengan kelompok yang memiliki darah berbeda, karena diyakini sebagai ras berbeda dan membawa sifat yang bertolak belakang.

Pemikiran semacam ini menyebar luas, hingga pada 1920-an menyebar di Jepang.

Saat itu, seorang psikolog sosial asal Jepang, Takeji Furukawa, menjadi orang pertama yang mengemukakan teori kepribadian golongan darah.

Studi ini bisa disebut sangat kurang. Sebab, sampel yang digunakan terlalu kecil dan metode statistik tidak mumpuni untuk dijadikan kesimpulan.

Meski demikian, Furukawa sangat yakin dengan teorinya hingga dia bisa membuat teori tersebut berkembang di seluruh tanah Jepang.

Perusahaan memilih calon pegawai berdasar golongan darah hingga tentara-tentara Jepang dikelompokkan berdasarkan golongan darah.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar