Jelang Vaksinasi Covid-19, Sejumlah Perawat di Inhil Masih Was-was

Tangkap layar video simulasi vaksin Covid-19 yang dilaksanakan di Kabupaten Inhil belum lama ini

Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Sejumlah perawat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masih merasakan kekhawatiran menjelang dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan.

Hal ini diakui oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Inhil, Ns Matzen, MSi MM Kes, Rabu (13/1/2021) siang melalui sambungan seluler.

"Sedikit ketakutan itu ada. Tapi, hanya sebagian kecil saja. Pada dasarnya mereka mau mengikuti program pemerintah, tapi was-was," tutur Matzen.

Sebagaimana yang diungkapkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu, tenaga kesehatan, termasuk diantaranya perawat akan menjadi prioritas pemberian vaksin Covid-19 produksi Sinovac.

Tercatat, 1,3 juta tenaga kesehatan di Indonesia yang akan menerima vaksinasi Covid-19 dalam rentang waktu 1-3 bulan sejak dimulainya program.

Kendati demikian, diketahui masih terdapat kekhawatiran di kalangan tenaga kesehatan dalam menjalani program vaksinasi tersebut, tidak terkecuali di Kabupaten Inhil.

Menurut Matzen, ketakutan sebagian kecil perawat untuk menjalani program pemerintah tersebut dikarenakan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang dianggap baru.

"Masih ada sedikit keraguan. Bahkan, Saya tanya hampir seluruh tenaga kesehatan merasakan itu (ragu dan was-was, red)," ungkap Matzen seraya mengatakan kekhawatiran tidak hanya datang dari perawat saja.

Matzen mengungkapkan, pada dasarnya seluruh perawat di Kabupaten Inhil mendukung program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah tanpa adanya penolakan sama sekali.

"Kalau penolakan tidak ada. Mereka tetap merespon, tetap mendukung. Apalagi, sekarang tenaga kesehatan diminta bisa memberikan pencerahan dan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi," jelas Matzen yang juga adalah Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil.

Dalam upaya menghilangkan rasa takut dan keraguan di kalangan perawat, Matzen mengatakan, Dirinya melakukan komunikasi melalui platform media sosial dan kontak langsung terhadap perawat bersangkutan serta membangun komunikasi dengan masing-masing Kepala Puskesmas se-Kabupaten Inhil.

"Kami kan punya grup whatsapp juga. Menyampaikan melalui kepala Puskesmas karena jejaring kami kepala Puskesmas. Selain dari pimpinannya mengajak, juga person, juga melalui ketua DPK atau ranting PPNI di kecamatan," terang Matzen.

Selanjutnya, Matzen mengimbau kepada seluruh perawat di Kabupaten Inhil untuk bersama-sama menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Dia berharap, para perawat dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

"Bersama tenaga perawat kita menyukseskan menjadi role model atau contoh bagi masyarakat. Kita garda terdepan sebagai contoh dulu sehingga masyarakat yakin dan mau menjalankan vaksinasi ini," kata Matzen.

Sebelumnya, pencanangan penyuntikan vaksin dijadwalkan pada pertengahan Januari 2021. Vaksinasi ini ditujukan kepada 10 (sepuluh) orang pertama dari Forkopimda Kabupaten Inhil, tokoh agama dan tokoh masyarakat, termasuk Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur rumah sakit rujukan Covid-19. Namun, saat ini jadwal tersebut diundur menjadi bulan Februari setelah adanya keputusan dari pihak Pemerintah Provinsi Riau.

"Awalnya Januari kita di Inhil. Pencanangan awal kan 10 orang dari Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat, termasuk Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur rumah sakit yang menangani Covid-19. Tapi, ada perubahan dari provinsi, akhirnya Februari. Tapi, persisnya kapan kita belum tahu," tutup Matzen.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar