Kearifan Budaya Lokal Mendukung Kelancaran SKK Migas

Sumber foto : Pertamina.com

Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Riau,   dengan jumlah penduduk lebih dari 290 ribu jiwa. Selain itu Kabupaten Indragiri juga memiliki 14 Kecamatan dengan ibukota kabupaten Rengat dan pusat pelayanan administrasi yang terletak di Kelurahan Pematang Reba, berjarak sekitar 18 kilometer dari Kota Rengat.

Indragiri Hulu mempunyai kultur budaya Melayu yang kental, namun Indragiri Hulu juga di dominasi dengan suku lain seperti Suku Talang Mamak, Jawa, Sunda, Minang, Batak dan Bugis. Dengan luas wilayah 819.826,00 Km2, Indragiri Hulu memiliki banyak ragam budaya dengan khas Melayu yang kental serta memiliki banyak tempat wisata alam yang sangat asri dan memukau karena keindahannya.

Indragiri Hulu juga banyak memiliki sektor Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah, salah satunya Minyak dan Gas (Migas) yang di kelola oleh Pertamina PHE Kampar atau dikenal dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Kearifan Budaya Lokal yang dimiliki Kabupaten Indragiri Hulu selalu mendukung kelancaran kegiatan SKK Migas yang sering membantu dan memberikan kontribusinya berupa Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kegiatan Budaya Lokal dan masyarakat. Kehadiran SKK Migas di Indragiri Hulu menjadi salah satu sumber daya yang baik buat pemerintah.

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa Budaya Lokal Indragiri Hulu selalu memberikan dukungan positif terhadap SKK Migas, karena Minyak dan Gas merupakan sumber utama dalam setiap kegiatan dan kebutuhan masyarakat terlebih kegiatan-kegiatan kebudayaan mulai dari acara vestifal, upacara adat dan kegiatan budaya lainnya.

"sebelum adanya Migas kami agak kesulitan dalam melakukan kegiatan terutama kalo ada acara budaya adat, para warga harus mencari kayu bakar dulu," kata Bu Salbiah yang merupakan ketua kelompok memasak dalam acara kebudayaan di kecamatan rengat barat

Minyak dan Gas

Hadirnya SKK Migas juga menjadi faktor pendorong dalam kemajuan dan kelestarian budaya lokal Melayu, Indragiri Hulu akan selalu mendukung segala aktivitas produksi Migas.

Masyarakat Indragiri Hulu melalui budaya lokal sangat berharap dengan kelancaran produksi Migas, apalagi cadangan Migas di Indragiri Hulu sangat melimpah untuk kebutuhan pembangunan pemerintah Kabupaten bahkan Nasional.

Minyak dan Gas Bumi yang berada di Bumi Melayu patut menjadi kebanggaan serta harus dilestarikan dengan baik, hal ini dikarenakan Migas dan Gas Bumi yang di produksi PHE Kampar menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu. Pengelolaan Minyak dan Gas Bumi yang baik dapat menumbuhkan kemajuan serta kesejahteraan bagi masyarakat Indragiri Hulu.

Kondisi Dulu dan Sekarang

Dulu, budaya lokal belum mengenal Migas yang mana masyarakat waktu itu hanya bisa memanfaatkan bahan-bahan seadanya dalam melakukan pergelaran Budaya, bahkan untuk kegiatan memasak saja masyarakat harus bergotongroyong terlebih dahulu untuk membuat kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak, namun sejak hadirnya Migas masyarakat tidak perlu lagi susah-susah dalam melakukan segala aktifitas dalam pertunjukan budaya. 

Hadirnya migas menjadi faktor pendorong dan pendukung sangat baik bagi masyarakat apalagi dalam kebutuhan kebudayaan, kita sama-sama tahu bahwa budaya merupakan bagian dari kesenian ynag dimiliki oleh banyak suku di Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri kegiatan-kegiatan budaya lokal seperti tari-tarian, festival, musik dan kirab budaya lokal lainnya selalu berkaitan dengan masak memasak dan bahkan melakukan kegiatan kirab (keliling kampung) dalam menampilkannya. Tentunya semua itu memerlukan sumber daya alam sebagai penunjang kelancaran kegiatan kebudayaan tersebut.

Sekarang kondisinya telah berubah total, para pewaris Budaya Lokal kini dimudahkan dan diuntungkan dengan adanya Migas sebagai sumber yang sangat apik dalam penunjang kegiatan-kegiatan kebudayaan. Sebagai bentuk rasa syukur atas semua itu, Budaya Lokal sangat mendukung kelancaran Minyak dan Gas.

"Semoga hadirnya Minyak dan Gas menjadi kelancaran buat kami para pelestari budaya lokal yang kerap membuat penampilan dna pertunjukan dimuka masyarakat." Ujar Mulya salah seorang warga Desa Pematang Reba yang juga pengurus Budaya Lokal.

 

Penulis : Karto Wartawan Nusaperdana.com



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar