Polisi Sebut, Pembunuhan Nenek di Desa Ganting Damai Terencana
Mandi di Sungai, Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam
Kegalauan Premier League untuk Merestart
Nusaperdana.com, London - Bergulirnya kembali Bundesliga dengan lancar membuat ’’koleganya’’ atau liga elite Eropa lain bereaksi.
Mulai tanggal 18 Mei, klub-klub di La Liga dan Serie A berlatih secara berkelompok. Jika La Liga berencana restart pada 12 Juni, Serie A kickoff sehari berselang (13/6).
Yang paling galau Premier League. Meski pemerintah Inggris sudah memberikan lampu hijau untuk memutar lagi kompetisi setelah 1 Juni, tarik-ulur kembali muncul kemarin (17/5). Rencana menjadikan 12 Juni sebagai tanggal restart menuai resistansi.
Suara keberatan datang dari dokter 20 tim Premier League. Mereka menilai tim-tim belum siap 100 persen.
Pelatih Newcastle United Steve Bruce kepada The Telegraph kemarin juga menyebut 12 Juni terlalu mepet. Apalagi, aktivitas riil klubnya belum benar-benar dimulai.
Menurut Bruce, sejak terakhir bertanding, para pemain Premier League praktis sudah off selama delapan pekan.
Meski pemain tetap menjalani program latihan di rumah, materi itu pasti berbeda dengan yang dilakukan di lokasi latihan tim.
’’Pemain membutuhkan rekondisi yang lebih lama. Setidaknya enam pekan,’’ ucapnya.
’’Jika rekondisi tidak pas, fisik pemain akan ringkih,’’ imbuh pelatih yang jabatannya terancam seandainya Newcastle United diakuisisi konsorsium Arab Saudi milik Mohammed bin Salman.
Bruce lalu menyebut pekan ketiga atau keempat Juni adalah momen yang pas untuk Premier League dilanjutkan lagi.
Dari pemain, wide attacker Chelsea Willian kepada Globoesporte mendukung pernyataan striker Manchester City Sergio Aguero maupun kapten Watford Troy Deeney bahwa para pemain tidak nyaman bertanding di masa pandemi Covid-19.
’’Kami sangat ingin kembali bermain. Kami sudah merindukan hal yang sangat kami cintai, yakni sepak bola. Tetapi, kami butuh merasa aman jika harus kembali,’’ ucap pemain yang saat ini masih pulang kampung ke Brasil tersebut.
Beberapa klub memang sudah melakukan protokol selayaknya berkompetisi di masa pandemi. Misalnya, Manchester United yang membuat tenda khusus untuk tes sebelum pemain keluar-masuk lokasi latihan.
United juga menghilangkan konsep menumpuk seragam latihan setelah dipakai. Marcus Rashford dkk diminta membawa pulang sendiri pakaian latihan dan mencucinya.
Berita Lainnya
Saat Cristiano Ronaldo Jadi Aladdin
Pemain Persijap Jepara Jadi Best Player Dalam Kompetisi Liga 3
Duel Indonesia di Final, Ganda Putra Fajar/Rian Sabet Gelar Juara All England Perdana
New Normal di LaLiga, Bagaimana Persaingan Madrid dan Barcelona?
Kebangetan kalau Harry Kane Tidak Cabut dari Spurs
The Blues Memimpin 1-0 di Babak Pertama dalam Pertandingan Brighton Vs Chelsea
Hamilton Tak Bergairah Usai Tahu F1 Digelar Tanpa Penonton
Kisah Ryan Giggs Kena Prank, Sampai-sampai Disumpahi Sir Alex