Kemenhub Dorong Pemberdayaan Perempuan Indonesia Untuk Berkiprah di Sektor Penerbangan


Nusaperdana.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mendorong kaum perempuan Indonesia untuk berkiprah di sektor penerbangan. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara pada acara “Women In Aviation”, yang bekerja sama dengan Pemerintah Australia, hari ini (12/12) di Jakarta.

Acara ini dihadiri juga oleh Alison Duncan Minister counsellor Economic, Investment and infrastructure Australian Embassy, dan DR. Claire Marrison selaku Executive General Manager safety Assurance, Airservices Australia, serta perwakilan pejabat dan pegawai wanita di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara.

Dalam sambutannya Dirjen Perhubungan Udara , Polana B. Pramesti menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia terus mempromosikan kesetaraan gender, mencegah kekerasan dan pelecehan di tempat kerja. “Melalui peraturan dan kebijakan nasional, Pemerintah Indonesia terus mempromosikan kesetaraan gender. Indonesia juga telah meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa “Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan” yang sejalan dengan Deklarasi ILO 1998 tentang Pekerjaan Layak untuk Semua, papar Polana.

Di sektor transportasi khususnya di bidang penerbangan sipil, masih terdapat banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan, baik akses lapangan kerja di bidang penerbangan sipil dan juga peluang dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang dimilikinya. Hal tersebut dianggap hasil dari stigma bahwa dunia penerbangan sipil adalah sektor yang didominasi kaum pria.

Sebagai Wanita Pertama yang mendapat kepercayaan untuk memimpin otoritas penerbangan sipil di Indonesia, Polana pun menyampaikan tantangan dan pengalamannya dihadapan para undangan sebagai motivasi dalam bekerja dan berkarya di dunia penerbangan Indonesia. 

“Saat ini saya diberi kepercayaan memimpin 6.441 karyawan dengan komposisi 4.838 karyawan pria dan 1.606 karyawan wanita. Berkenaan dengan statistik, kita dapat menyimpulkan bahwa masih ada banyak peluang karir terbuka untuk wanita dalam memajukan transportasi udara di Indonesia. Tentu saja, tanpa mengabaikan tantangan dan kapasitas yang dimiliki perempuan”, jelas Polana.

Untuk diketahui, kegiatan "Woman In Aviation” adalah program inisiatif CASA (Civil Aviation Safety Authority) Australia dengan Air Service Australia yang bertujuan untuk memberikan pendampingan dan dukungan bagi pemimpin dan calon pemimpin wanita dari sektor penerbangan di Indonesia.

Saat ini, tercatat karyawan wanita di Indonesia yang memiliki kompetensi di sektor penerbangan yaitu 640 wanita sebagai Air Traffic Controller (ATC), 339 wanita sebagai Pilot dan 177 wanita sebagai Tenaga Teknis telekomunikasi Penerbangan.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar