Nusaperdana.com - Barcelona sedang melangkah dalam masa-masa tak biasa. Selain terancam nihil gelar, Barca pun dihadapkan dengan kemungkinan pemecatan pelatih dua kali dalam semusim.

Ya, musim 2019/20 ini merupakan salah satu musim terburuk dalam sejarah modern Blaugrana. Mereka tidak bisa tampil stabil sejak awal musim, Ernesto Valverde dipecat, Quique Setien pun gagal.

Barca baru saja menyaksikan rival mereka, Real Madrid, menjuarai La Liga. Sekarang satu-satunya harapan mereka memperbaiki musim ada di Liga Champions, itu pun sangat sulit.

Kegagalan demi kegagalan ini mengerucut pada satu pertanyaan besar: apakah Setien layak dipertahankan? Pertanyaan ini pun menuntun pada pertanyaan besar berikutnya: mungkinkah Barca memecat pelatih dua kali dalam semusim?

Memecat pelatih di pertengahan musim merupakan momen langka dalam sejarah Barca, apalagi jika sampai dua kali. Namun, sepertinya kemungkinan buruk ini sulit dihindari.

Komentar Lionel Messi usai Barca dikalahkan Osasuna 1-2 menegaskan kemungkinan tersebut. Pada malam itu Madrid juga mengunci gelar juara.

"Sejak Januari, segalanya berjalan sangat buruk," ungkap sang kapten Barcelona.

Petunjuk yang sangat jelas. Januari adalah bulan di mana Setien mulai bekerja sebagai pelatih Barca.

Jika komentar Messi di atas tak cukup, ucapan Setien sendiri sepertinya bisa jadi bukti yang lebih kuat. Setelah Barca dipastikan gagal juara musim ini, Setien mengaku tak yakin apakah masih bisa melatih Barca di Liga Champions nanti.

"Saya harap demikian, tapi saya pun tidak tahu," ujar Setien ketika ditanya apakah dia masih akan jadi pelatih Barca ketika Liga Champions kembali nanti.

Masa depan pelatih 61 tahun ini sedang menggantung tak jelas. Dia berencana bertemu dengan sang presiden, Josep Maria Bartomeu, akhir pekan ini. Jelas untuk membahas kelanjutan nasibnya.

Bagaimanapun, kita hanya bisa menunggu. Untuk saat ini Setien masih jadi pelatih Barca, setidaknya sampai mereka menyambangi markas Alaves pekan depan.

Kegagalan Setien disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah isu hubungan tak sedap dengan pemain-pemain senior Barca, khususnya Messi.

Sejak awal, kedatangan Setien tidak benar-benar disambut positif. Memang ada sebagian pemain yang ingin Valverde dipecat, tapi sebagian besar merasa kesalahan ada pada diri mereka, bukan pelatih.

Lalu, Setien gaga memberikan dampak instan. Permainan Barca masih buruk pada beberapa pekan pertamanya, terlebih setelah mereka tereleminasi dari Copa del rey.

Sekarang, Setien berada di posisi yang sangat sulit. Sebenarnya pelatih Barca masih bisa bertahan meski gagal meraih trofi, asalkan dia mendapatkan dukungan sang kapten, Messi.

Sayangnya, Setien tidak punya keduanya. Musim gagal total, dan tidak benar-benar didukung Messi. Alhasil, sepertinya kepergian Setien hanya masalah waktu.

Ada dua opsi. Pertama, Barca menunggu sampai akhir musim, bejudi dengan Setien di Liga Champions. Kedua, memecat Setien setelah La Liga usai, yang jadi catatan buruk klub memecat dua pelatih berbeda dalam semusim.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar