Kendaraan Angkutan Terjungkal, Warganet Keluhkan Kondisi Jalan Sungai Beringin, Tembilahan

Tangkap layar unggahan akun Facebook Mila Susanti

Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Seorang warganet menyampaikan keluhan tentang kondisi jalan Sungai Beringin, Tembilahan, Selasa (27/4/2021). Akun Facebook Mila Susanti tampak mengunggah postingan yang memperlihatkan kendaraan angkutan barang terjungkal dengan barang bawaan yang berserakan di jalan saat melintasi Jalan Sungai Beringin.

Dalam unggahannya, akun Mila Susanti mengaku sedih melihat kondisi jalan itu. Dia mengatakan, perbaikan jalan tidak dilakukan secara menyeluruh sehingga masih terdapat kerusakan di titik-titik tertentu ruas Jalan Sungai Beringin, Tembilahan.

Akun Mila Susanti mengaku kesulitan melewati sejumlah titik di ruas Jalan Sungai Beringin ketika akan pergi ke pasar. Apalagi, jika Dirinya harus melintasi ruas jalan itu beberapa kali dalam sehari.

Akun Mila Susanti juga meminta tolong kepada pihak terkait agar segera melakukan perbaikan jalan tersebut.

"Sedihh...liat kondisi jalan???????? yg diperbaikin cm yg disono...yg agak kedalam keliatannya tunggu viral dulu bru ada perbaikan????????.bukan tak sakit hati, otak, dan fisik kmi yg stiap hari harus lalu lalang kepasar...mending klo 1x..kdang bisa berkali²...tolonglah perbaiki jalan kami juga..kami kira kmren alat beratnya nympe kedepan rumah..g taunya  sampai prit 16 cuma????????????," begitu tulis akun Facebook Mila Susanti.

Lebih lanjut, Akun Mila Susanti menilai, kerusakan di sejumlah titik Jalan Sungai Beringin juga akan berimbas terhadap kerusakan kendaraan yang melintas. 

"Yg rusak skrg bukan jalannya aja..tp org yg lewat juga bisa rusak, mobil berakaian, motor berakaian, tu baras org pulak yg rakai????????," kata Mila Susanti.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala UPT Wilayah IV (Empat) Dinas PUPR Provinsi Riau, Sanusi mengakui, perbaikan jalan Sungai Beringin yang berupa penimbunan belum direalisasikan sepenuhnya. Hal itu dikarenakan adanya kekurangan material timbunan.

Sanusi menjelaskan, saat ini material timbunan sedang dalam proses pemesanan. Material timbunan yang didatangkan dari Karimun, Kepulauan Riau itu sempat terkendala administrasi di instansi (regulasi) sehingga tidak memungkinkan untuk kapal pengangkut material dari Karimun itu bersandar di Pelabuhan Tembilahan.

"Saya sudah coba komunikasi dan koordinasi, Alhamdulillah permasalahan administrasi sudah clear. Dari loading ditambah perjalanan ditambah bongkar hingga tiba di Tembilahan diperkirakan memakan waktu selama satu minggu," terang Sanusi.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar