Ketua DPRD Kota Tegal: Saya Nyatakan Gagal Pelaksanaan Isolasi Wilayah


Nusaperdana.com, Kota Tegal - Diberlakukannya Kebijakan Isolasi Wilayah di Kota Tegal membuat ketua, wakil, dan sejumlah anggota DPRD Kota Tegal, Senin (30/3/2020), melakukan pengecekan di sejumlah titik jalur perbatasan. Disayangkan, hasil yang mereka temukan tidak sesuai dengan kenyataan. Hal itu seperti apa yang disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro ST.

Menurut Nendro, sapaan akrab Kusnendro, dari peninjauan lapangan yang dilakukan bersama wakil ketua beserta sejumlah anggota dewan yang turut, pihaknya menemukan banyaknya kekurangan dalam pelaksanaan Isolasi Wilayah.

 


"Di jalan Proklamasi, yang menjadi salah satu titik pintu masuk Kota Tegal, tepatnya di Dinas Kesehatan, kami hanya mendapati empat petugas yang melaksanakan pengecekan kesehatan. Jumlah petugasnya masih sangat minim. Dan belum adanya koordinasi dengan pihak lantas Polres Tegal Kota membuat masih banyaknya kendaraan yang lolos. Selain itu, chamber dicenfecton (bilik sterilisasi), juga hanya ada satu.  Bila nantinya benar-benar dilakukan pemeriksaan, bisa menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas," papar Nendro, saat ditemui disela kegiatan.

Sementara, lanjutnya, di jalur keluar Kota Tegal, diseberang barat Dinas Kesehatan, juga tidak dilakukan penutupan. Bahkan di pintu masuk yang terletak di jalan Jenderal Sudirman, pihaknya justru tidak menemukan adanya petugas yang berjaga dititik tersebut.

"Dan yang keluar Kota Tegal melalui jalan Pemuda sama sekali tidak diisolasi. Inikan berarti lolos. Terus pintu masuk yang di jalan Jenderal Sudirman, ini malah lolos, tidak ada petugas sama sekali. Kendaraan bebas keluar masuk. Sehingga kami menilai, isolasi wilayah yang dilakukan oleh Walikota Tegal tidak dibarengi dengan kerja nyata yang ada dilapangan. Para petugasnya masih kurang, peralatannya masih kurang. Sehingga hari inipun saya nyatakan gagal pelaksanaan Isolasi Wilayah," tegasnya.

Sedangkan, untuk wilayah Grogol yang menjadi perbatasan antara Kabupaten dan Kota Tegal, pihaknya sangat menyayangkan dilakukannya penutupan di jalur perbatasan tersebut.

"Kami sangat menyayangkan penutupan di daerah Debong Kidul, tempatnya di daerah Grogol. Daerah itu adalah daerah lintasan antar kabupaten dan kota, sehingga tidak pantas atau tidak patut kalau ditutup," jelasnya.

Atas semua fakta yang ditemukan dilapangan, Nendro menegaskan pihaknya akan segera mengundang Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono dan tim Gugus Tugas Covid-19, untuk dilaksanakannya Rapat Dengar Pendapat (RDP).

"Sebelum melaksanakan sidak, kami terlebih dahulu rapat dengan seluruh pimpinan alat kelengkapan dan pimpinan fraksi. Dan dari hasil sidak ini kita rencananya akan segera mengundang walikota dan tim penanggulangan corona Kota Tegal, untuk kita lanksanakan Rapat Dengar Pendapat, terkait dasar dilakukannya isolasi wilayah," pungkasnya.

Secara terpisah, Walikota Tegal  Dedy Yon Supriyono, ketika dikonfirmasi seputar masalah tersebut menegaskan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tenaga medis dan alat pengukur suhu badan.

"Saat ini kami sedang menyiapkan petugas sama alat pengecek suhu, thermo gun. Untuk thermo gun kami sudah menyiapkan sekitar 50 unit, untuk seluruh petugas yang berjaga di pintu masuk," tegasnya.

Namun demikian, lanjutnya, ia berjanji semua akan dilaksanakan maksimal dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

"Semua sedang kami persiapkan. Paling tidak besok (Selasa 31/3/2020,red), sudah ada petugas yang berjaga 24 jam, selama empat bulan. Syukur-syukur tidak ada empat bulan. Konditional tiga bulan selesai ya sudah kita buka," pungkasnya. (dik/hs)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar