Ketua PMI Jusuf Kalla: Penanganan Virus Korona Jangan Menebar Ketakutan

Nusaperdana.com, Jakarta - Penanganan penularan virus korona jangan sampai berlebihan hingga memicu ketakutan masyarakat. Jika itu terjadi, ekonomi akan mandek dan ujungnya masyarakat jualah yang dirugikan.
"Penanganan virus korona harus serius, tapi jangan sampai menimbulkan ketakutan yang meluas," ujar Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) dalam diskusi dengan para pemimpin redaksi di kediamannya di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/020). Hadir pada kesempatan itu, Wakil Ketua PMI Ginandjar Kartasasmita, Sekretaris PMI Sudirman Said, dan para dokter pengurus PMI.
Meski yang meninggal dunia baru menembus 500, kata JK, virus korona menimbulkan kecemasan di berbagai belahan dunia. "Penyebab utama hanya satu, yakni tidak ada obat dan vaksin untuk korona," kata Wapres periode 2004-2009 dan 2014-2019.
Hingga saat ini berbagai universitas di dunia, terutama di negara, berlomba menemukan obat dan vaksin virus korona. Tapi, hasilnya belum ada. Itu sebabnya, reaksi publik terhadap korona lebih serius dibanding virus lainnya seperti sars dan flu burung.
JK menilai, respons pemerintah Indonesia terhadap virus korona sudah cukup bagus. Pemerintah sudah bereaksi dengan cepat. Evakuasi WNI dari Wuhan, RRT, dan dikarantinakan di Natuna sudah tepat.
Hanya saja, wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri atas kepulauan. Kualitas rumah sakit juga berbeda-beda. Di Jakarta dan kota-kota besar, Indonesia memiliki rumah sakit yang bagus dengan peralatan canggih dan kualitas tenaga medis yang hebat. Tapi, di daerah, kualitas rumah sakit tidak sebagus di kota besar.
JK mengapresiasi pemerintah RRT yang cukup tegas menangani penyebaran virus korona. Isolasi wilayah Provinsi Hubei dengan penduduk 40 juta hanya bisa sukses di negara otoritarian seperti Tiongkok. Di negara demokratis seperti Indonesia, solusi sebuah kota menimbulkan kekacauan.
Kasus virus korona sudah memukul perekonomian. JK mengatakan, sektor usaha yang sudah terkena dampak buruk korona adalah bisnis penerbangan, turisme, perhotelan, dan kuliner.
Merespons virus korona, PMI kini mempersiapkan sosialisasi tentang cara tepat mencegah penularan. Sejuta masker sudah siapkan dibagikan kepada masyarakat.
Berita Lainnya
Berikut 3 Janda Terkaya di Indonesia, yang Terakhir Punya Harta Senilai Rp8,5 Triliun
Terapkan ETLE di Jalan Tol, Jasa Marga-Polda Metro Jaya Tandatangani Kesepakatan Bersama
Kemendes PDTT Ziarah Ke Makam Transmigrasi Indramayu
Mendikbud RI Ingin Soal Ujian Akhir Dibuat Sekolah
Kejanggalan Pada Tubuh Mantan Istri Sule Setelah Meninggal
Hati-hati, Mobil Diparkir Terlalu Lama Bisa Bikin Ban Rusak
Ngeri! Tingkat Pengangguran Diprediksi Baru Pulih 2030
Mahasiswa Gelar Vaksinasi, Kapolri Optimis Herd Immunity Covid-19 Segera Terbentuk