Nggak Ada Tanggal Merah di Pengasapan Ikan di Jepara

Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jepara - Ikan asap menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Pantai Kartini di Jepara. Saat pandemi virus Corona, pengasapan di kawasan itu tetap berjalan.

Pakar kuliner Indonesia, William Wongso, mengajak follower-nya di Instagram untuk singgah ke salah satu tempat pengasapan ikan itu. Dia berkolaborasi dengan Iin Restu Gora yang berada di salah satu kedai yang sekaligus tempat pengasapan ikan di Jepara. 

Dari IG Live itu ditayangkan sejumlah pekerja perempuan di kedai yang dibangun dari anyaman bambu menyiapkan ikan-ikan untuk diasap. Ditusuk dengan bambu, kemudian ikan-ikan itu dipanggang di atas api dan bara. Asap mengepul di mana-mana. 

Sebagian perempuan lain membersihkan ikan, memotongnya menjadi potongan yang lebih kecil, atau hanya mengeluarkan kotoran ikan dengan tangannya. Sejumlah lainnya melayani pembeli.

"Usaha pengasapan ikan ini terus berjalan dan pembeli yang datang sudah tidak bsia membeli dalam jumlah banyak lagi karena ikan sudah diborong dari pembeli di beberapa kota. Ikan dikirim ke Jakarta, Semarang, dan Bandung," kata Iin. 

"Ikannya macam-macam, ada tongkol, tuna. Apa saja yang didapatkan dari laut, kalau tidak ada ikan ya cumi-cumi, udang," dia menambahkan.

Murianews menyebut salah satu desa penghasil ikan asap ada di Pesajen. Di sana dijual ikan dengan harga bervariasi. Tongkokl, misalnya sebagai ikan yang paling laris dibanderol dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 3.000. Untuk ikan pari Rp 1.500 hingga Rp 3.000, ikan tengiri Rp 3.000 hinggaRp 3.500 tergantung besar kecilnya.

Sementara itu , untuk ikan berjenis patikoli, kakap merah atau kakap putih, yang biasanya dibiarkan utuh tanpa diiris diebri harga mulai Rp 10.00 hingga Rp 30.000 tergantung besar kecilnya ikan

Usaha ikan asap itu rupanya sudah berlangsung turun-temurun. Bukan hanya satu atau dua kedai yang membuat ikan asap, namun itu merupakan usaha warga di beberapa desa di Jepara, Jawa Tengah. Bahkan, desa yang lokasinya cukup jauh dari pantai juga ada yang memiliki usaha pengasapan ikan. 

Tagar melaporkan Dermolo, sebuah desa yang terletak di tengah hutan karet di Kecamatan Kembang, yang jauh dari laut, memiliki komoditi andalan ikan asap.

Iin menyebut para pekerja di kedai pengasapan ikan itu beroperasi sejak pukul 03.00 dan dagangan terjual habis rata-rata 12 jam kemudian. 

"Selama pandemi ini produksi terus, Libur ya paling dua hari saat lebaran itu," kata Iin.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar