Nusaperdana.com, Jakarta - Masa penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 segera berakhir. Para calon mahasiswa sudah bersiap menyambut serunya kehidupan kampus. Meski, seluruhnya masih harus dilaksanakan secara daring.

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Jamal Wiwoho menyampaikan, seluruh rektor PTN sudah sepakat bahwa pada semester depan bakal dijalani secara daring. Baik itu untuk pembelajaran maupun pembekalan mahasiswa baru nantinya. ”Tentu kami sepakat untuk mengikuti arahan dari kementerian,” ujarnya.

Untuk masa orientasi studi (ospek), panitia akan memperkenalkan kehidupan kampus serta tata cara belajar di kampus secara daring. Bagaimana seluk beluk kampus, kegiatan kemahasiswaan, hingga perkenalan sesama mahasiswa baru.

Mengenai waktunya, Jamal mengatakan, masing-masing PTN memiliki kalender akademiknya sendiri. Yang jelas, kegiatan ini bakal dimulai setelah seleksi penerimaan mahasiswa jalur mandiri rampung.

Menurutnya, sebagian besar PTN sudah memulai proses pendaftaran. Tinggal menunggu tes mandiri yang bakal segera dilakukan. ”Tahun ini memang tidak sama seperti tahun lalu ya,” ungkapnya.

Meski demikian, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut optimis kegiatan pengenalan kampus bisa berjalan dengan baik. Mengingat, mahasiswa baru sudah terbiasa dengan metode daring selama pandemi Covid-19.

Senada, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan bahwa semua pihak telah sepakat untuk menjalankan semester depan secara daring. Termasuk perkuliahan maupun pengenalan kampus nanti. ”Sekali lagi demi keselamatan dan kesehatan adik-adik mahasiswa semua,” paparnya.

Kendati demikian, ada sejumlah kelonggaran yang diberikan oleh pihaknya. Terutama, untuk kebutuhan-kebutuhan yang menyangkut dengan kelulusan mahasiswa. Seperti tugas akhir, disertasi, hingga penelitian di laboratorium.

Dengan catatan, dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat. ”Kalau berkaitan dengan kelulusan, tentu tidak bisa kita halangi,” tegas Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.

Beda halnya dengan praktikum untuk mata pelajaran lainnya. Nizam mengatakan, bagi praktikum yang tidak bisa diganti lewat daring maka dapat dilaksanakan nantinya. Tapi, dijadwalkan di akhir semester depan. ”Tentu dengan protokol kesehatan ketat,” katanya.  

Nizam memang berulangkali menegaskan hal tersebut. Dia tidak ingin, kegiatan tatap muka ini justru menimbulkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19. Yang kemudian malah berisiko pada kesehatan mahasiswa.

Oleh sebab itu, dia mewanti-wanti agar perkuliahan yang bisa dilakukan secara daring tidak dipaksakan tatap muka. Pihaknya pun tengah berupaya membantu untuk memudahkan perkuliahan secara daring ini. termasuk soal kuota murah bagi mahasiswa yang telah dilakukan sebelumnya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar