Pemprov Sulsel Andalkan Barru Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Nusaperdana.com, Barru Sulsel - Kabupaten Barru dijadikan sebagai salah satu daerah “andalan” Sulawesi Selatan untuk pertumbuhan ekonomi. Mengingat, daerah yang dipimpin Suardi Saleh ini, punya infrastruktur dan potensi yang sangat memadai.
Sesuai hasil Rapat Kordinasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) antara Pemkab Barru dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di rumah jabatan bupati, Rabu (01/07/20), Barru dinilai tergolong siap.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulsel, Muh Firda menuturkan, sesuai hasil pertemuan dan peninjauan di lapangan, pihaknya sangat optimistis mendorong Barru sebagai KEK.
"Pemprov sangat ingin mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini, karena sudah banyak infrastruktur yang telah terbangun (di Barru),” kata Firda yang memimpin pertemuan itu dengan Bupati Barru, Suardi Saleh.
Pihaknya juga mengaku “takjub” dengan kawasan Pelabuhan Garongkong yang bisa terus dikembangkan dalam menunjang Kawasan Ekonomi Khusus. Apalagi memiliki lahan yang tergolong luas.
"Melihat kawasan Garongkong sebagai potensi pengembangan baru. Dan kalau dilihat dari akses yang tersedia, maka potensi kawasan ini sangat besar,” tuturnya yang didampingi sejumlah anggota TGUPP.
Berdasarkan pantauan, usai rapat dengan Pemkab Barru, Muh Firda bersama Ketua TGUPP, Prof Dr Syamsu Alam, serta sejumlah kepala dinas di lingkup Pemprov Sulsel, langsung melakukan kunjungan atau peninjauan ke kawasan Garongkong.
Sementara itu, Bupati Barru Suardi Saleh yang didampingi Wakil Bupati Nasruddin AM, dan Sekda Abustan, memaparkan mengenai kesiapan daerahnya menjadi kawasan ekonomi khusus.
Dalam pemaparannya di depan TGUPP, Suardi Saleh yang juga eks Kepala Bappeda Pinrang dan eks Kadis Pekerjaan Umum Maros, mengurai tentang master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2025 yang merupakan pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian. Perkebunan, perkebunan, peternakan dan perikanan nasional, serta dilalui jalur jalan nasional dan rel KA Trans Sulawesi.
"Kawasan Emas Kabupaten Barru berada pada ALKI II. Berpeluang untuk memperkuat konektivitas nasional dan tol laut nusantara
dengan luas areal pengembangan + 3.097,42 Ha. Meliputi dua kelurahan dan tiga desa, yaitu Kelurahan Sepe'E, Kelurahan Mangempang, Desa Siawung, Desa Madello dan Binuang,” paparnya.
Kawasan ini, lanjut dia, didesain dengan pengembangan Eco Industrial Park. Begitupun beberapa infrastruktur pendukung, seperti Pelabuhan Laut Garongkong dengan panjang dermaga yang memenuhi persyaratan. Kedalaman kolam labuh 15-25 meter. Kapasitas labuh sampai 60.000 DWT, serta memiliki breadwater alami berupa Breadwater
Pulau Panikiang, sehingga aman dilayari selama 12 bulan setahun.
“Disamping memiliki pelabuhan Ferry, juga ada pembangunan terminal Semen Bosowa yang terpadu dengan pelabuhan khusus dan panjang dermaga 1000 meter,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan pengantongan dan pergudangan pupuk PT Petrokimia yang saat ini pada proses pematangan lahan. Termasuk pembangunan Terminal Bahan Bakar Minyak dan Pelabuhan Curah Khusus Kapal Tanker, serta Rencana Pembangunan Kilang Minyak. (Humas Diskominsta Barru)


Berita Lainnya
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD