Kejari Kampar Akan Periksa Saksi Tanah Kas Desa Indra Sakti Minggu Depan
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Penanganan Karhutla di Provinsi Riau disegerakan melalui Upaya Pencegahan
Nusaperdana.com, Pekanbaru - Sekretaris Dinas BPBD Kampar Amga, Dandim 0313 KPR mengikuti Pertemuan Dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Doni Monardo, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Kabinda, Kapolda, Danrem, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger serta Forkompinda Provinsi di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau yang kemudian dilanjutkan dengan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020 di Halaman Kantor Gubernur Riau diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota, Senin(9/3)
Dalam paparannya Gubernur menyampaikan, Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla sejak 11 Februari hingga 31 Oktober mendatang, penetapan status siaga bertujuan untuk mempercepat gerak tim Karhutla dan datangnya bantuan dari pusat.
"Kami sudah berkonsultasi dengan Menteri KLHK, katanya lebih cepat ditetapkan siaga darurat Karhutla lebih baik," ungkap Syamsuar
Ditambahkan, berdasarkan perkiraan BMKG, Provinsi Riau akan mengalami kemarau panjang dan Riau termasuk daerah yang sebagian besar lahannya gambut membuat Riau semakin rawan Karhutla.
"Sudah berbagai upaya pencegahan kita lakukan, tim juga sudah mulai bergerak dan siaga di berbagai daerah rawan Karhutla, semoga ke depannya lebih baik dan tidak ada lagi Karhutla," tambah Syamsuar
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Doni Monardo menjelaskan Penyebab Karhutla 99% adalah ulah manusia, sementara 80% kebakaran lahan itu sendiri, datanya 1,6 juta Hektar Kebakaran lahan pada tahun yang lalu, dan Provinsi Riau berada di posisi ke tujuh dan luas lahan gambut yang terbakar seluas 62 ribu hektar. Lahan gambut yang terbakar sangat sulit dipadamkan, bulan Agustus tahun lalu merupakan titik api tertinggi untuk Riau.
"Diriau ini saya menyaksikan jarak api dari pompa angguk hanya berjarak 15 meter, hari itu juga saya minta penanganan, seandainya terbakar itu kilang minyak bisa kita bayangkan dampaknya, tempat yang strategis dan berpotensi resiko tinggi harus kita amankan." Ungkap Doni (Disk/Dani)
Berita Lainnya
Polres Inhil Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas, Wakil Bupati Dipasangkan Helm
Bupati Labuhanbatu Hadiri Hari Jadi Desa Sennah ke 78
Ditemukan Sesosok Mayat di Kolam Bekas Galian C, Polsek Kampar Lakukan Penyelidikan
Danramil 23/Lgst Bersama Camat dan Geuchik Ikuti Vidcon PPKM Mikro
HUT ke 58, BRKS Bengkalis Duri Hangtuah Berbagi Sembako Takjil dan Santuni Anak Yatim
Meningkatkan Kompetensi ASN, Pemda Tana Toraja Kerjasama dengan Universitas Hasanuddin
Presma Uniks Nilai Perlunya Peningkatan Edukasi kepada Masyarakat Terkait Covid-19
Sambut Tahun Baru 1 Muharram 1444 H , Pemda Kampar Gelar Zikir, Tausiah dan Do'a Bersama