Penyebar Hoax Masjid di Papua Terbakar Ditangkap, Pelakunya Warga Siak
Nusaperdana.com - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menangkap seorang pelaku penyebar hoaks alias berita bohong di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, AKBP Andri Sudarmadi mengatakan, pelaku memposting sebuah video hoaks di akun Youtube miliknya dengan menulis keterangan "Masjid Agung Papua Terbakar".
"Tersangka berinisial IR (36), warga Desa Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Yang bersangkutan bekerja di TU sekolah SMK di Siak," kata Andri melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (7/12/2019).
Tersangka, tambah dia, sudah ditahan sejak Kamis (5/12/2019) kemarin setelah proses gelar perkara.
Tersangka terbukti melanggar UU ITE, sehingga penyidik menjerat tersangka dengan Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 ayat (1) dan (2) UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Andri menjelaskan, penangkapan tersangka berawal dari patroli siber yang dilakukan Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Riau beberapa waktu lalu.
Saat itu, petugas menemukan akun Youtube atas nama tersangka yang menyebarkan sebuah video hoaks.
Tersangka menulis keterangan di video dengan kalimat "Masjid Agung Papua terbakar saat kerusuhan Wamena, Papua, beberapa waktu lalu".
"Kejadian itu bukan di Papua, tapi di wilayah Sulawesi. Sehingga perbuatan tersangka dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA)," kata Andri.
Andri menjelaskan, penangkapan tersangka berawal dari patroli siber yang dilakukan Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Riau beberapa waktu lalu.
Saat itu, petugas menemukan akun Youtube atas nama tersangka yang menyebarkan sebuah video hoaks.
Tersangka menulis keterangan di video dengan kalimat "Masjid Agung Papua terbakar saat kerusuhan Wamena, Papua, beberapa waktu lalu".
"Kejadian itu bukan di Papua, tapi di wilayah Sulawesi. Sehingga perbuatan tersangka dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA)," kata Andri.**


Berita Lainnya
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD
Warga Kampung Olak Centai Gugat Pejabat Meranti di PN Bengkalis Permasalahan Sengketa Lahan